WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) melaksanakan kick off penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2024/2025 di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (15/5/2024).
Kegiatan itu dihadiri Bupati Bandung Dadang Supriatna, Kepala Disdik Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini, jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung, para camat, Apdesi, kepala sekolah, pengawas, dan para penilik.
“Ketersediaan daya tampung untuk anak didik kita, insya Allah untuk siswa TK, SD dan SMP di Kabupaten Bandung relatif aman. Semuanya bisa tertampung,” tutur Bupati Dadang Supriatna dalam keterangannya.
Meski demikian, pihaknya masih menghitung eksisting atau lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SLTA.
“Apakah sekolahnya di sekitaran SLTA, atau di pesantren atau sebagainya. Bagaimana nanti kita lihat perkembangan ke depan. Kalau toh ternyata masih ada dan membutuhkan sarana prasarana pendidikan, nanti kami akan koordinasi dengan Provinsi Jawa Barat. Apakah akan dilakukan penerimaan kelas jauh atau seperti apa,” tutur Bupati Bedas ini.
Dengan harapan, kata Dadang, tidak ada anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan atau sekolah. Artinya, semua anak lulusan SMP bisa melanjutkan pendidikan ke SLTA.
Berdasarkan data base secara keseluruhan, ia mengungkapkan sekitar 50 unit sekolah baru (SLTA) yang masih dibutuhkan di Kabupaten Bandung. Tetapi Bupati sudah mengusulkan pembangunan 22 unit sekolah baru sejak 3 tahun yang lalu.
“Insya Allah, berdasarkan laporan dari Kepala Dinas Pendidikan akan dibangun empat unit sekolah baru tahun 2024 ini. Tetapi itu kita tetap harus berupaya bagaimana caranya anak didik kita ini tidak ada yang sampai tidak bisa melanjutkan sekolah,” ungkapnya.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, menghimbau kepada semua pihak jangan sampai melakukan pungutan liar (pungli) saat pelaksanaan PPDB.
“Saya menghimbau kepada semuanya, kalau kita sayang kepada anak kita, kepada anak semuanya, kepada semua masyarakat Kabupaten Bandung. Termasuk sebagai calon-calon pemimpin masa depan, anak-anak didik kita, maka saya harapkan jangan sampai ada pungli. Karena pungli adalah awal daripada langkah-langkah awal yang tidak baik,” ujar Kang DS.
“Saya sudah komitmen dengan Saber Pungli Kabupaten Bandung, memberantas apabila terjadi pungli terutama dalam hal PPDB tahun ajaran 2024/2025,” kata Kang DS yang juga berencana mengundang para kepala desa dan para camat untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait upaya pencegahan pungli saat PPDB.
“Sekolah negeri maupun swasta, sebenarnya sama saja. Yang penting, setelah selesai sekolah, kita sebagai orang tua harus memberikan pendidikan kepada anak kita. Yang paling utama, kedisiplinan dan akhlak,” katanya.
Lily Setiadarma