
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Sebagai wujud dukungannya terhadap revitalisasi Kampung Adat Miduana, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Cianjur selatan, kelompok penggiat budaya dan kuliner Rambati Nusantara menggelar pelatihan dan pendidikan (diklat) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Miduana, Jumat (01/04/2022).
Diklat yang dikhususkan bagi kaum perempuan itu diikuti sekitar 20 orang. Mereka diberikan pelatihan manajemen UMKM dan trik-trik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki warga Adat Miduana agar bisa menjadi sumber pendapatan tambahan. Karena memang potensi bahan baku untuk produk UMKM, mulai dari olahan pangan hingga kerajinan, sangat melimpah di wilayah tersebut.
“Kami sangat tertarik dengan potensi yang ada di Miduana, sehingga kami terdorong untuk menggelar diklat UMKM, dengan harapan agar ke depan warga Miduana ini bisa membangun usaha secara mandiri dengan tetap berpijak pada akar budaya yang mereka miliki,” kata Ketua Rambati Nusantara, Ira Tasty Sidharta, didampingi Sri Kadarwati dari Aruci Bakso Cianjur kepada wartawan di sela-sela kegiatan diklat.

Ira menyebutkan, kunjungannya untuk memberikan diklat UMKM bagi kaum perempuan di kampung adat tersebut akan terus berlanjut dengan kegiatan lain. “Ini sebagai wujud dukungan kami terhadap revitalisasi Kampung Adat Miduana,” ujar Ira seraya menambahkan, para pemateri dalam diklat itu, selain dirinya, juga Sri Kadarwati dan Riri Keiko, praktisi dan pelaku UMKM.
Dalam Diklat tersebut, seluruh peserta diajak berpraktek membuat olahan bakso tanpa pengawet dan MSG yang terbuat dari bahan-bahan yang tersedia di Miduana. Ratusan mangkuk bakso yang dibuat langsung dinikmati bersama, dan dibagikan kepada warga Miduana yang sedang menonton pertunjukan kesenian reog, tak jauh dari tempat diklat.
Sementara itu, pegiat budaya dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Dika Dzikriawan, sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena berkelindan (berkaitan erat) dengan program prioritas dari kementrian terkait, yakni program desa pemajuan kebudayaan.
“Meskipun Kampung Adat Miduana ini belum mendapatkan fasilitasi dari kementrian terkait, tapi ekosistem yang hidup dan berkembang di Miduana sudah mewakili prinsip-prinsip dalam program desa pemajuan kebudayaan,” katanya.
(Asep R. Rasyid)