WARTAPARAHYANGAN.COM
SUKABUMI – Sejumlah Grandhouse (rumah kaca) milik petani bunga di Kabupaten Sukabumi, Selasa (08/12) rata dengan tanah setelah diterjang angin putting beliung. Akibat dari kejadian tersebut, para petani tanaman hias merugi ratusan juta.
Ketua Kelompok tani Abadi Desa Langensari Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Uman membenarkan kejadian tersebut. “ Kejadiannya hari Selasa tanggal 08 Desember 2020 sekitar jam 17.30 Wib. “ ujar Uman.
Kronologis kejadiannya tutur Uman, pada waktu itu sesama petani sedang melihat persiapan untuk pencoblosan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi. Esok harinya tiba-tiba ada suara gemuruh disertai hujan lebat dan tidak lama angin berhembus dengan kencangnya menerjang GH kami, yang letaknya tidak jauh dari pemukiman kami.
“Setelah agak sedikit reda tiupan anginnya, kami bergegas melihat GH di kebun, ternyata GH kami dan tanman hias kami ambruk dan hancur, begitu pun GH milik anggota kelompok kami dan juga kelompok yang lainnya pada hancur dan menimpa tanaman di dalamnya, sehingga tanaman tersebut rusak berat, sehingga tidak mungkin di selamatkan. Kalaupun ada yang bisa di selamatkan itu hanya sebagian kecil saja. Dan kami yakin hasilnya pun tidak akan maksimal. “tutur Uman.
Hal serupa juga dialami oleh petani tanaman hias di kecamatan Sukabumi. Yaitu Kelompok tani Anugerah yang diketuai Nasir, beralamat Desa Sudajaya Girang Kecamatan Sukabumi. Akibat terjangan angin putting beliung dirinya merugi puluhan juta rupiah, karena bukan hanya GH saja yang rusak tetapi juga tanaman Garbera ikut rusak.
Aparat Bidang Tanaman Pangan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, mengatakan, pihaknya akan menerjunkan petugas untuk mendata kerusakan serta kerugian yang dialami oleh para petani tanaman hias akibat puting beliung tersebut.
HERRY DARMAWAN
