Roadshow dan Rakor Koperasi Desa Merah Putih, Bupati Bandung: Dengan Koperasi, Roda Ekonomi Masyarakat akan Terus Berputar

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mendorong percepatan penguatan dan operasional Koperasi Desa Merah Putih di seluruh wilayah Kabupaten Bandung. Ia menyampaikan hal itu dalam Roadshow dan Rapat Koordinasi Koperasi Desa Merah Putih di Aula Kantor Kecamatan Ciwidey, Senin (6/10/2025).

Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Camat Ciwidey, Kabag Tapem, Kadiskominfo, Forkopimcam, para kepala desa se-Kecamatan Ciwidey, Ketua Koperasi Merah Putih, BPD, dan tokoh masyarakat. Para peserta mengikuti kegiatan dengan antusias karena acara berlangsung interaktif dan terbuka.

Bupati Bandung menjelaskan bahwa pembentukan Koperasi Desa Merah Putih merupakan tindak lanjut langsung dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi di setiap desa dan kelurahan. Pemerintah Kabupaten Bandung menindaklanjuti kebijakan nasional tersebut dengan langkah nyata di lapangan.

“Kami langsung bergerak cepat. Sebanyak 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung sudah memiliki Koperasi Desa Merah Putih. Semua pembiayaannya berasal dari APBD Kabupaten Bandung,” ujar Bupati.

Ia menegaskan bahwa instruksi presiden bersifat perintah dan harus dijalankan tanpa penundaan. “Ketika presiden memberi mandat, kita wajib melaksanakan. Presiden punya tanggung jawab kepada rakyat, jadi keputusan presiden tidak bisa diubah,” jelasnya.

Bupati Dadang juga mengingatkan bahwa pemerintah pusat memiliki tiga program prioritas, yaitu efisiensi program nasional, penguatan MBG, dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Ia menilai ketiganya harus dijalankan secara cepat agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. “Masa jabatan presiden hanya lima tahun, jadi setiap program harus selesai tepat waktu,” tegas Dadang Supriatna.

Bupati juga mengajak semua pihak untuk memperkuat sinergi. “Kita harus membangun ekonomi dari desa. Masyarakat desa harus menjadi pelaku utama, bukan penonton. Dengan koperasi, roda ekonomi akan terus berputar dan manfaatnya langsung dirasakan warga,” katanya.

Camat Ciwidey, Nardi Sunardi, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Bandung. Ia menyebut bahwa kunjungan tersebut menjadi yang kedua setelah sebelumnya di Kecamatan Rancabali. “Hari ini Pak Bupati hadir langsung untuk memberikan arahan kepada para kepala desa dan pengurus koperasi. Kehadiran beliau memberikan semangat baru bagi kami di Ciwidey,” kata Nardi.

Ia menyebutkan keterlibatan Bank BJB dalam program tersebut, sehingga semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap koperasi desa. “Dengan adanya dukungan Bank BJB, para kepala desa dan pengurus koperasi tidak lagi ragu. Potensi ekonomi di wilayah desa sangat besar dan perlu dikelola bersama,” ujarnya.

Nardi juga menuturkan bahwa Bupati Bandung menargetkan setiap koperasi desa dapat mencapai omzet minimal tiga miliar rupiah. Ia optimistis target itu bisa tercapai jika seluruh pihak bekerja sama secara konsisten. “Ketika ekonomi desa tumbuh, otomatis perekonomian kecamatan dan kabupaten juga ikut meningkat,” ujarnya.

Saat ini, enam dari tujuh desa di Kecamatan Ciwidey telah menjalankan kegiatan koperasi. “Sebanyak 86 persen koperasi sudah aktif, baik di bidang simpan pinjam maupun usaha sembako dan pupuk. Kami menargetkan seluruh koperasi beroperasi penuh sebelum akhir tahun,” ujar Nardi.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, menjelaskan pihaknya telah mempersiapkan tenaga pendamping agar koperasi berjalan lebih profesional. “Mulai 1 Oktober, kami bekerja sama dengan Ikopin University untuk merekrut tenaga pendamping yang siap membantu penguatan manajemen koperasi,” katanya.

Dindin menyebutkan dua pengurus Koperasi Desa Merah Putih telah mengikuti pelatihan penyusunan rencana bisnis agar dapat mengembangkan usaha dengan lebih terarah. “Dari total 280 desa dan kelurahan, sebanyak 122 koperasi sudah beroperasi atau sekitar 44 persen. Sisanya sedang dalam tahap persiapan,” jelas Dindin.

Ia mengapresiasi capaian Kecamatan Ciwidey yang berhasil menjalankan koperasi di hampir semua desa. “Enam dari tujuh koperasi di Ciwidey sudah memiliki kegiatan usaha. Ini bukti nyata kerja sama antara pemerintah kecamatan, kepala desa, dan para pengurus koperasi,” ujarnya.

Menurut Dindin, keberhasilan koperasi desa bergantung pada konsistensi dan kerja sama seluruh pihak. “Kami ingin koperasi terus aktif menjalankan kegiatan ekonomi. Program ini tidak boleh berhenti di tahap launching, tetapi harus berkembang menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Ketua Koperasi Desa Merah Putih Ciwidey, Tb. Dustin Syamsulsyah, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah. Ia menilai kunjungan Bupati Bandung memberikan motivasi baru bagi para pengurus. “Pak Bupati menjelaskan secara jelas peran dan arah koperasi. Kami semakin paham bagaimana koperasi bisa memperkuat ekonomi warga,” ujarnya.

Dustin menyebut bahwa koperasi di Ciwidey telah menjalankan usaha gerai sembako yang berkembang pesat. “Gerai sembako kami sudah empat kali melakukan permintaan PO. Saat ini kami fokus memperbesar kapasitas sembako agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lebih luas,” katanya.

Ia berharap dukungan dari BUMN dan lembaga pemerintah lain dapat memperkuat rantai pasok kebutuhan pokok. “Kami butuh dukungan dari berbagai pihak, terutama untuk pengadaan sembako. Dengan kolaborasi itu, koperasi bisa tumbuh lebih cepat,” ujar Dustin.

Jumlah anggota Koperasi Desa Merah Putih Ciwidey terus meningkat setiap minggu. “Sekarang kami memiliki 113 anggota aktif, dan angkanya terus bertambah. Kami yakin koperasi Ciwidey bisa menjadi contoh keberhasilan penggerak ekonomi desa,” katanya. Dustin.

Lily Setiadarma

Related Posts

Don't Miss

Leave a Reply