WartaParahyangan.com
BANDUNG BARAT – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, mengatakan, pihaknya terus mendorong pemerintah agar program bantuan sosial senantiasa diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace pada acara penyaluran bantuan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dalam rangka Reses Anggota Komisi VIII DPR RI di Gedung Serba Guna PGRI Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (2/3/2023).
“Kami di Komisi VIII DPR RI tidak tinggal diam melihat kondisi masyarakat saat ini. Kita terus dorong program yang dapat menyelesaikan persoalan sosial yang dihadapi masyarakat,” ujar Kang Ace dalam kegiatan yang bekerja sama dengan Sentra Wiyataguna Bandung Kemensos RI itu.
“Selain bantuan kebutuhan dasar, program ATENSI ini harus diimbangi dengan program-program yang dapat memberdayakan masyarakat. Saya ingin sekali, melalui program ini, bansos itu harus berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Menurut Kang Ace, sejak pandemi Covid 19, angka kemiskinan meningkat. Tapi dengan adanya program pemberdayaan, pihaknya yakin angka kemiskinan dapat berkurang.
“Kemiskinan itu harus diatasi. Kalau tidak, menimbulkan efek kemana-mana. Pasti kesulitan mendapatkan gizi yang cukup. Untuk makan aja susah, apalagi memenuhi 4 sehat 5 sempurna,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Terpisah, Kepala Sentra Wiyataguna Bandung Kemensos RI yang diwakili Kepala Subag Tata Usaha, Iis Lisnawati, menyampaikan, pelayanan yang diberikan Sentra Wiyataguna kini semakin banyak.
“Sejak 2020, kami tidak hanya melayani tunanetra. Tapi semua pemerlu bantuan. Ada yang disabilitas, ada yang orang terlantar, ada juga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ),” ujarnya.
Iis menyebutkan, bantuan sebanyak 108 paket ini terdiri dari sembako, alat bantu disabilitas, dan bantuan modal usaha warung.
Bantuan berupa paket sembako diberikan kepada 68 warga kurang mampu, bantuan permodalan warung diberikan kepada 30 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) masing-masing Rp1 juta, serta bantuan alat bantu kursi roda dan alat bantu dengar diberikan kepada 10 penyandang disabilitas.
Asep R. Rasyid