WartaParahyangan.com
BANDUNG – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek 2025, pengelola wisata Kawah Putih, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, untuk ke-5 kalinya kembali menggelar Festival Barongsai, Rabu (29/1/2025).
Festival yang telah menjadi agenda tahunan sejak pertama kali diadakan pada 2019 itu berlangsung dengan meriah di lapangan seni area Kawah Putih. Acara ini menarik perhatian banyak wisatawan yang ingin menikmati perpaduan antara keindahan alam dan pertunjukan seni budaya yang spektakuler.
Site Manager Objek Wisata Kawah Putih, Dudung Suhairi, mengungkapkan rasa syukur atas antusiasme tinggi yang ditunjukkan oleh para pengunjung.
“Alhamdulillah, hari ini luar biasa. Kunjungan wisatawan cukup meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Ini karena kita memang manjakan para pengunjung di momen Tahun Baru Imlek ini. Kita laksanakan beberapa hiburan yang diisi dengan Festival Barongsai dan pentas kesenian lainnya,” ujarnya kepada wartaparahyangan.com di Kawah Putih.
Dalam festival tahun ini, grup Barongsai yang tampil berasal dari sekitar Bandung, termasuk komunitas The Lions Dance yang rutin berpartisipasi dalam acara ini setiap tahunnya. Keikutsertaan grup-grup Barongsai ini semakin menambah daya tarik wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan atraksi seni khas Tionghoa.
Dudung menambahkan bahwa dalam empat hari terakhir menjelang festival, terjadi peningkatan jumlah pengunjung hampir 40% dibandingkan bulan-bulan biasa. Hal ini menunjukkan besarnya minat masyarakat terhadap kegiatan seni dan budaya yang diadakan di Kawah Putih.
Selain menyuguhkan pertunjukan seni, objek wisata Kawah Putih tetap menonjolkan daya tarik utamanya, yaitu Danau Kawah Putih yang terkenal dengan fenomena alamnya yang langka. Tidak hanya itu, pihak pengelola saat ini juga sedang menata area Sunan Ibu menjadi destinasi baru bagi para wisatawan.
“Kami sedang mengembangkan area Sunan Ibu menjadi spot baru yang bernama Sunrise Point Sunan Ibu. Saat ini tren kunjungan ke sini cukup meningkat pesat, apalagi dengan fasilitas yang sudah dilengkapi,” kata Dudung.
“Di area Sunan Ibu, kami menyiapkan beberapa deck dan membuat konsep Garden Rooftop Sunan Ibu, sehingga pengunjung dapat menikmati pemandangan Danau Kawah Putih dari ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut,” katanya lagi.
Menurut Dudung, Festival Barongsai juga didukung oleh berbagai sponsor yang turut berkontribusi dalam kelancaran pentas kesenian tersebut. Karena pihaknya sangat berterima kasih kepada para sponsor seperti Djarum Super, Telkomsel, Sindang Reret, serta mitra lainnya.
“Kolaborasi ini sangat penting agar event-event serupa bisa terus berlanjut. Tak lupa, kami juga mengapresiasi dukungan dari dinas terkait karena acara ini menjadi bagian dari kebanggaan Kabupaten Bandung,” tambahnya.
Tak hanya Festival Barongsai, wisatawan juga dapat menikmati berbagai wahana menarik lainnya di Kawah Putih. Salah satu wahana favorit yang banyak diminati adalah Skywalk Kanopi, sebuah jalur bambu yang melintasi hutan dan memberikan pengalaman unik bagi pengunjung.
Asep Jayadi, petugas Skywalk Kanopi, menjelaskan bahwa wahana ini menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk berfoto dengan latar belakang hutan alami.
“Skywalk Kanopi ini memang salah satu wahana favorit di Kawah Putih. Pengunjung bisa berjalan di atas jalur bambu yang membentang di antara pepohonan,” ujar Asep seraya menyebutkan, tiketnya seharga Rp17.000 per orang untuk wisatawan Nusantara, sedangkan turis asing dikenakan Rp28.000 per orang.
Pengunjung asal Cimahi, Kitti Sendi, menyampaikan kesan positifnya saat berkunjung ke Kawah Putih. “Saya ke sini untuk rekreasi dan menikmati alam. Suasananya masih sangat asri dan aksesnya juga mudah,” katanya.
Harga tiketnya, kata Sendi, masih terjangkau dan fasilitas di sini juga masih sangat baik. “Saya tadi sudah keliling ke bawah, ke jembatan, lalu naik ke atas untuk melihat Sky Bridge,” ujar Sendi.
Hal senada disampaikan Angelina, wisatawan asal Semarang. Ia juga membagikan pengalamannya mengunjungi Kawah Putih. “Kondisinya berkabut dan sangat dingin, tapi kami tetap merasa senang karena pemandangannya sangat indah,” katanya.
Lily Setiadarma