WARTAPARAHYANGAN.COM
SUKABUMI — Sebagai desa penyangga kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu, Desa Sangrawayang Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, berpotensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata pilihan di wilayah Palabuanratu. Karena selain lokasinya memanjang dengan pesisir pantai lautan Hindia, juga terlewati jalan utama dari kawasan Loji menuju Puncak Darma Geopark Ciletuh.
“Setiap wisatawan yang akan menuju ke Geopak Ciletuh, hampir 80 persen melewati desa Sangrawayang. Selama perjalanan menuju Geopark ke Puncak Darma hampir 15 kilometer melewati wilayah desa kami. Sepanjang perjalanan banyak sekali untuk spot-spot photo karena menghadap ke pantai. Bahkan di desa kami yang paling indah untuk menikmati sunset.”kata Ence Diana, Kades Sangrawayang.
Saat ini kata Ence, tempat wisata unggulan yang telah ada di desa Sangrawayang adalah Wisata Religi. Yaitu adanya Vihara Dewi Kwan Im. Obyek wisata itu, setiap hari libur banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan wisatawan yang akan ke Geopark pun dipastikan akan singgah di Vihara tersebut.
Selain wisata panorama alam dengan back roundnya lautan Hindia yang luas dan wisata religi, di desa Sangrawayang pun ada wisata budaya. Yaitu, acara “Seren Sumeren” di kampung adat Cibeas. Dikampung yang jaraknya hanya 3 Km dari kantor desa, secara rutin setiap tahun selalu dilaksanakan upacara adat, dengan menampilkan budaya Sunda. Yaitu sejenis Sunda Wiwitan.
“Untuk menunjang kegiatan wisata di desa Sangrawayang, saat ini kami tengah memberdayakan dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat. Khususnya masyarakat nelayan. Yaitu dengan membuat Asinan Ikan hasil tangkapan nelayan dilaut. Sehingga para wisatawan yang berkunjung ke wilayah kami akan membawa oleh-olehnya khas desa Sangrawayang, yaitu Asinan Ikan,“ tuturnya.
Dikatakannya, untuk pengembangan budi daya Asinan Ikan saat ini tengah diprogramkan dengan berbagai pihak terkait. Kaitan pendanaannya untuk masyarakat akan memanfaatkan dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). “Kami mohon dukungannya,“ pungkas Ence.
–DENI-