Sasarannya Warga Rawan Pangan, Pemkab Bandung Gelar OPM Sembako Bersubsidi

Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna saat melepas kendaraan yang mengangkut sembako OPM Bersubsidi di kantor Kecamatan Katapang, Selasa (27/9/2022). Foto -Lee

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) Sembako Bersubsidi bagi masyarakat rawan pangan.

OPM Bersubsidi berupa paket yang berisi beras 5 kg, gula pasir 2 kg, dan minyak goreng 3 kg tersebut disebar ke tiga Daerah Pembangunan (DP), yakni DP II, VI dan VII, yang pelaksanaannya dipusatkan di kantor Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

“Sasaran OPM Bersubsidi ini adalah masyarakat yang rawan pangan,” ujar Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna, didampingi Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung H. Dicky Anugrah, saat meluncurkan OPM Bersubsidi di halaman kantor Kecamatan Katapang, Selasa (27/9/2022).

Hadir dalam kegiatan itu, unsur Forkopimda Kabupaten Bandung, unsur Forkopimcam dari DP II, VI dan VII, serta perwakilan masyarakat yang menjadi sasaran OPM Bersubsidi.

Menurut Bupati, masyarakat yang menjadi sasaran OPM tersebut didasarkan atas data yang disampaikan Puskesos dan aparat desa, sehingga dengan begitu diharapkan tidak terjadi doble penerima OPM Bersubsidi.

“OPM Bersubsidi ini diberikan kepada masing-masing desa di 31 kecamatan, dan saat ini baru dilaksanakan di 22 kecamatan. Sedangkan di 9 kecamatan lagi akan dilaksanakan nanti pada APBD Perubahan,” kata Bupati.

Pelaksanaan OPM Bersubsidi saat ini, lanjut Dadang, baru menyentuh 24.000 KPM (Keluarga Penerima Manfaat). “Diharapkan dengan adanya OPM ini bisa mengurangi beban masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, yaitu kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung,” katanya.

Dadang juga mengungkapkan bahwa dari informasi yang diterimanya, inflasi di Kabupaten Bandung yang semula 4,94 persen, sekarang menurun menjadi 4,1 persen. Artinya mengalami penurunan 0,84 persen.

Karena itu pihaknya mengapresiasi warga masyarakat Kabupaten Bandung, pengurus RT/RW, para kepala desa, dan camat, termasuk TNI/Polri. Karena penurunan inflasi tersebut berkat kerjasama semua pihak. “Ini suatu hasil yang kita lakukan bersama-sama,” ujar Dadang.

Dalam menghadapi inflasi, lanjut Bupati, Pemkab Bandung menyiapkan anggaran dari DAU (Dana Alokasi Umum) sebesar 2 persen, atau sebesar Rp 13,5 miliar.

Sejumlah pegawai saat menurunkan sembako OPM Bersubsidi di Kecamatan Katapang, Selasa (27/9/2022). Foto -Lee

“Di samping itu juga kita anggarkan sekitar Rp 9 miliar, sehingga totalnya sekitar Rp 22 miliar. Bahkan kemudian kita mendapat DID (Dana Insentif Daerah) atau tambahan dana dari pusat karena capaian prestasi Pemerintah Kabupaten Bandung. Jadi total persediaan anggaran untuk menghadapi inflasi sekitar Rp 31 miliar,” tuturnya.

Bupati berharap dengan adanya intervensi APBD Kabupaten Bandung seperti itu bisa membantu mengurangi beban masyarakat kurang mampu. Apalagi selain OPM Bersubsidi, pihaknya juga melaksanakan program perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni), padat karya dan program-program lainnya.

“Sembako juga nanti akan diberikan untuk para buruh, untuk pekerja-pekerja lainnya dan masyarakat yang belum mendapatkan penghasilan atau bekerja tetap. Kita siapkan program padat karya,” jelas Bupati.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung, H. Dicky Anugrah mengatakan, distribusi sembako melalui kegiatan OPM Bersubsidi tersebut sasarannya adalah masyarakat yang rentan miskin yang terkena dampak inflasi daerah.

“Pendataan warga yang menjadi sasaran kegiatan ini kita lakukan kerjasama dengan Dinas Sosial oleh Puskesos di masing-masing desa. Jadi sasarannya adalah mereka yang tidak masuk DTKS, karena mereka yang terdaftar di DTKS sudah mendapat bantuan sosial dari pemerintah pusat, yakni berupa BLT, BSU, dan sejenisnya,” papar Dicky.

Persyaratannya pun, kata Dicky, hanya KTP dan KK warga Kabupaten Bandung. “Pelaksanaan OPM kali ini merupakan gelombang kedua. Kemarin kita telah melaksanakan OPM di Cilenyi dan Selokan Jeruk,” ujarnya.

Sementara itu, seorang fasilitator asal Desa Katapang, Rahmawati, mengatakan bantuan OPM Bersubsidi tersebut diperuntukan bagi keluarga yang benar-benar layak mendapatkannya. “Di Desa Katapang ada 159 KPM yang menerima sembako OPM Bersubsidi,” katanya.

Mereka, katanya lagi, sangat terbantu. Karena sembako yang mereka beli di OPM tersebut harganya sangat murah, hampir setengahnya dari harga pasaran.

“Sebagai fasilitator dan atas nama para KPM, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah,” pungkasnya.

Lily Setiadarma