WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, tahun ini diselenggarakan di SDN Cibeureum Hilir CBM, Jl. Salakaso, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Selasa (10/9/2024).
Ketua FTBI Tingkat Kecamatan Cibeureum, Eneng Yuliana, M.Pd., menyebutkan peserta FTBI ini merupakan para siswa pinunjul dari 16 SD negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Cibeureum. Para pemenangnya nanti akan mewakili kecamatan dalam FTBI Tingkat Kota Sukabumi.
“Dalam FTBI ini ada 7 mata lomba yang dipertandingkan, yakni lomba pupuh, lomba ngabodor sorangan, lomba maca nulis aksara Sunda, carpon dan maca sajak,” kata Eneng.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa meningkatkan kreativitas para peserta dalam bidang kesundaan dan juga bisa memotivasi mereka untuk lebih mencintai bahasa daerahnya sendiri dan semua hal yang berbau kesundaan.
Eneng juga berharap, perwakilan dari Kecamatan Cibeureum nantinya dapat meraih kemenangan pada FTBI Tingkat Kota Sukabumi, sehingga bisa mengikuti kegiatan serupa di tingkat provinsi, bahkan tingkat nasional. “Tahun kemarin kita bisa ke tingkat nasional. Tahun sekarang pun diharapkan begitu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SDN Cibeureum Hilir Cbm, Miftahudin, S.Pd., mengatakan FTBI tersebut bertujuan untuk memelihara budaya daerah, dalam hal ini budaya Sunda yang saat ini hampir punah. Pesertanya sebanyak 224 orang dari 16 SD.
“Nanti oleh dewan juri atau girang pangajen dipilih pinujul satu dan dua untuk setiap mata lomba. Kemudian diikutsertakan pada FTBI Kota Sukabumi yang dijadwalkan tanggal 23-24 September ini di SMPN 6 Kota Sukabumi. Sedangkan untuk pelaksanaan tingkat provinsi dijadwalkan pada 3-6 Desember di Kabupaten Garut,” ungkap Miftahudin.
Tahun kemarin, kata Miftahudin, peserta FTBI tingkat SD dari Kota Sukabumi meraih 2 emas (juara 1), ditambah dengan juara 2 dan 3. Peraih medali emas untuk ngarang carpon dan aksara sunda itu ikut FTBI tingkat nasional. “Ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan dimana Kota Sukabumi bisa lolos ke tingkat provinsi dan nasional,” ujarnya.
Hal itu, ujarnya lagi, tidak lain berkat kerja keras para guru pendamping yang dengan tekun dan iklas membimbing para siswa. Para guru pembimbing ini telah bersertifikat, dan sudah digembleng di Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat.
“Mudah-mudahan FTBI yang kita gelar hari ini menghasilkan para juara juara yang siap berkompetisi di tingkat kota,” katanya.
Miftahudin juga berharap agar para siswa yang sudah mengikuti FTBI ini menjadikan kesundaan sebagai kebiasaan sehari-hari, tidak sebatas menghadapi FTBI. Selain akan memudahkan nanti ketika akan mengikuti lomba serupa, juga untuk melestarikan budaya Sunda.
Jenal
