Sempat Terkendala Karena Berada di Zona Merah Gempa, Tahun ini SDN Cugenang dan SDN Girijaya Direncanakan Dibangun Kembali

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin (kedua dari kanan) saat meninjau gedung SDN Cugenang di Kecamatan Cugenang, Senin (15/1/2024).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Gedung SDN Cugenang dan SDN Girijaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang merupakan dua dari ratusan gedung sekolah yang terdampak gempa bumi dahsyat November 2022, sampai saat ini memang belum dibangun kembali.

Alasannya, dua gedung SD tersebut berada di zona merah gempa bumi, sehingga pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR meminta agar gedung SD itu sebaiknya direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Tapi rupanya tidak mudah merelokasi gedung sekolah. Sebab menyangkut para siswanya yang nota bene tinggal di perkampungan-perkampungan yang berada di sekitar gedung SD tersebut. Makanya relokasi pun belum bisa dilaksanakan.

Sedangkan aktifitas belajar para siswanya, untuk siswa SDN Cugenang numpang di Gedung Serba Guna PGRI Kecamatan Cugenang, dan untuk siswa SDN Girijaya numpang di gedung SD terdekat yang telah selesai dibangun kembali.

Lalu, sampai kapan hal itu akan berlangsung? Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, dua gedung SD yang hancur akibat gempa bumi itu akan diupayakan dibangun kembali di tempat semula tahun ini.

Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur Ruhli Solehudin saat menghadiri audensi dengan guru, kepala SDN Cugenang dan Komite Sekolah di aula PGRI Kecamatan Cugenang, Senin (15/1/2024).

Hal itu disampaikan Ruhli saat meninjau gedung SDN Cugenang, setelah sebelumnya menghadiri audensi bersama Kepala SDN Cugenang, para guru, Komite Sekolah dan perwakilan orang tua siswa SDN Cugenang di aula PGRI Kecamatan Cugenang, Senin (15/1/2024).

Turut hadir dalam audensi itu, Kasi Sarpras SD, Sekretaris Kecamatan Cugenang, Kordik Cugenang dan pengurus PGRI Kecamatan Cugenang.

“Setelah kita melihat ke lapangan, menelaah dan konsultasi dengan PUPR dari pihak Kabupaten serta berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Cugenang, kita akan mengusahakan sebaik mungkin bahwa pembangunan SDN Cugenang ini diupayakan untuk tetap dilaksanakan pembangunannya di lokasi semula dengan beberapa masukan untuk struktur bangunan diperkuat, berbeda dengan struktur bangunan sekolah lain yang sudah dibangun pasca gempa bumi,” terangnya.

Ruhli berharap, tahun ini pembangunan gedung SDN tersebut bisa segera dilaksanakan, sehingga pada tahun ajaran baru nanti, para muridnya sudah bisa belajar di gedung yang baru.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementrian PUPR. Mudah-mudahan nanti pada tahun ajaran baru anak-anak didik kita sudah bisa menempati sekolah yang ada di sini,” katanya.

Asep R. Rasyid