WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna menginstruksikan kepada semua instansi terkait, khususnya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Daerah (Disdamkar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk bersiaga penuh menghadapi kemarau panjang dan dampak kekeringan yang berpotensi menimbulkan bencana.
Hal itu terungkap dalam rapat bersama para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Bandung yang dipimpin Bupati Bandung Dadang Supriatna di Rumah Dinas Bupati, Senin (4/8/2023).
Bahkan dalam rapat itu Dadang menyebutkan bahwa dirinya telah meninjau langsung beberapa titik yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bandung, seperti Pangalengan, Cicalengka, Cikancung, dan Kertasari.
Dadang pun memberikan beberapa arahan konkret untuk mengatasi situasi ini. Pertama, ia menginstruksikan PDAM Tirta Raharja untuk melakukan strategi buka-tutup kondisi debit air serta melaporkan secara berkala kepada publik agar masyarakat tidak terkejut.
Kedua, agar tidak ada kenaikan tarif air bersih dari PDAM saat ini. Ketiga, PDAM diharapkan melakukan koordinasi dengan Bupati atau Sekretaris Daerah untuk membentuk tim persiapan status siaga bencana sebagai langkah antisipasi terhadap potensi dampak kemarau lainnya.
“Saya ingin ada kanal khusus untuk menampung laporan masyarakat terkait dampak kemarau di Kabupaten Bandung,” tegasnya.
Untuk itu, layanan call center 112 akan mulai diperkenalkan kepada masyarakat sebagai saluran telepon bebas biaya yang bisa diakses masyarakat untuk melaporkan kondisi gawat darurat, seperti bencana alam, kebakaran, kekeringan, ataupun kondisi gawat darurat medis.
Meski belum secara resmi diluncurkan, call center 112 Kabupaten Bandung sudah bisa digunakan dan diakses masyarakat. Layanan ini juga akan aktif selama 24 jam setiap hari, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena bantuan akan segera tersedia secara cepat dan gratis.
Untuk mendukung hal itu Dadang menekankan pentingnya kesiagaan semua instansi terkait, terutama Disdamkar dan BPBD, serta menguatkan sikap empati dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat di masa-masa sulit ini.
“Kami selaku Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk melindungi dan melayani masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul, terutama selama musim kemarau ini,” katanya.
Lily Setiadarma