WartaParahyangan.com
BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengajak para ulama, ustadz, pimpinan pondok pesantren (pontren) dan Ormas Islam di Kabupaten Bandung untuk bersinergi membangun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, menyatakan kolaborasi antara pemerintah daerah dan para tokoh agama diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bukan hanya dalam bidang spiritual, namun juga kesejahteraan sosial dan perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung.
“Antara ulama dan umaro ini tidak bisa dipisahkan. Pada kesempatan ini saya mengajak untuk bersama-sama mengevaluasi apa yang sudah dilaksanakan tiga tahun ini. Apa yang harus kita lakukan lima tahun ke depan,” ujarnya.
Kang DS menyampaikan hal itu pada kegiatan silaturahmi Bupati Bandung dengan para ulama, pimpinan pontren dan Ormas Islam se-Kabupaten Bandung di Rumah Dinas Bupati Bandung, Jum’at (19/6/2024).
Pada kesempatan itu Kang DS juga mengajak agar para ulama membantu pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan ekonomi umat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.
Sebagai bentuk keseriusan, Kang DS menawarkan agar para ulama, ustadz, pimpinan pontren dan para ketua Ormas Islam dapat memanfaatkan dengan baik berbagai program pemberdayaan ekonomi yang telah digulirkan Pemkab Bandung.
Di antaranya program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan yang saat ini sudah berjalan, dengan anggaran Rp70 miliar. Program ini dapat diakses masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan sekaligus solusi permodalan daripada terjerat bank emok dan pinjol.
“Yuk di samping berdakwah, kita juga berjuang untuk meningkatkan perekonomian umat demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung. Silakan manfaatkan program-program yang sudah berjalan,” ujarnya.
Kang DS juga menawarkan program pemberdayaan ekonomi umat yakni melalui program pembuatan demplot bisnis peternakan dan perikanan. Untuk tahap awal pada tahun ini, Kang DS menyiapkan program tersebut untuk 100 ponpes.
“Program demplot ini sudah berhasil dikembangkan di Cileunyi. Alhamdulillah per bulan bisa menghasilkan Rp30 juta. Kalau semua pesantren bisa mandiri dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar, insya Allah kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” tutur Kang DS.
Selain tawaran program-program tersebut, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung itu juga mempersilakan agar para ulama memanfaatkan program Besti atau Beasiswa ti Bupati. Pada tahun ini, Pemkab Bandung menyediakan 250 kuota bagi calon mahasiswa.
“Tahun depan insya Allah kita tingkatkan menjadi 500 kuota calon mahasiswa. Karena peminat program ini sangat banyak, sampai ribuan orang. Ini juga sebagai upaya kita meningkatkan SDM yang berkualitas dan berakhlakul Karimah,” ujarnya.
Sebagai bukti keberpihakan kepada para ulama dan pembangunan karakter Islami, Kang DS juga menggulirkan program insentif bagi 17 ribu guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Mereka mendapatkan insentif bulanan plus perlindungan BPJS Ketenagakerjaan.
Selain itu, ada juga terobosan kebijakan Bupati Bandung Dadang yang memasukkan pelajaran baca tulis Al-Qur’an ke dalam muatan lokal SD dan SMP di Kabupaten Bandung.
Terobosan kebijakan ini pun terbukti berhasil. Salah satu indikatornya yakni menurunnya jumlah anak-anak yang buta huruf Al-Qur’an di Kabupaten Bandung.
“Berdasarkan hasil survei, sebelum ada program insentif guru ngaji dan baca tulis Al-Qur’an ini, jumlah anak yang bisa baca Al-Qur’an hanya 15 persen. Sekarang setelah 3 tahun, meningkat menjadi 80 persen. Ini luar biasa berkah,” ungkapnya.
Kang DS juga menyebutkan, pihaknya telah menggulirkan program insentif guru ngaji, dan ia berharap para ulama dan ustadz dapat ikut berperan mencetak anak-anak calon pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah.
Lily Setiadarma