Soft Launching Buku ‘Pancasila dan Kewarganegaraan’, Bupati Bandung: Buku ini Ditulis Karena Khawatir Generasi Muda tak Memahami Pancasila

Bupati Bandung Dadang Supriatna saat meluncurkan buku ‘Pancasila dan Kewarganegaraan’ di Gedung Moch. Toha, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (7/8/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna melaksanakan soft launching buku berjudul ‘Pancasila dan Kewarganegaraan’ di Gedung Moch. Toha, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Senin (7/8/2023).

Buku setebal 400 halaman ini merupakan hasil karya Dadang Supriatna, yang berisikan makna dan kandungan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

“Buku ini lebih menyentuh pada konteks riwayat, sejarah sampai dengan implementatif Pancasila dari semua kebutuhan kehidupan sehari-hari,” ujar Dadang, didampingi Bunda Bedas, Hj. Emma Dety Dadang Supriatna.

Dalam buku tersebut, lanjut Dadang, terangkum penerapan Pancasila sebagai salah satu pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi kalau pendapat saya, apabila yang sudah memahami isi kandungan buku ini, maka saya yakin kehidupan sehari-harinya akan sesuai, terutama dalam hal beretika, dalam berdemokrasi, dalam berpolitik, pemerintahan, birokrat dan ini semua lengkap,” tuturnya.

Dadang berharap, buku yang ia tulis dan dilaunching pada hari bersejarah ini menjadikan suatu buku yang tentunya akan bermanfaat dalam rangka melaksanakan kehidupan sehari-hari.

Menurut Dadang, alasannya menulis buku tersebut, selain karena isinya erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, juga karena khawatir generasi muda penerus bangsa tak memahami landasan Pancasila.

Dadang juga menyebutkan bahwa di dalam Pancasila itu di antaranya berisi kandungan Alquran.

“Menulis buku ini mengingatkan saya saat masih sekolah. Saat itu ada yang namanya penataran atau pendidikan P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Setelah reformasi, nyaris tidak ada P4 ini. Makanya saya khawatir karakter anak-anak kita hilang jatidirinya,” kata Dadang saat talk show terkait isi dari buku yang ditulisnya itu.

Dadang juga mengatakan bahwa isi dalam kandungan Pancasila merupakan pedoman dalam kehidupan masyarakat Indonesia. “Saya berharap makna dari Pancasila dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Itu pula sebabnya, Dadang mengeluarkan kebijakan muatan lokal dalam bidang pendidikan, pertama pendidikan Pancasila dan UUD 1945, kedua pendidikan bahasa dan budaya Sunda, dan ketiga belajar mengaji dan menghafal Alquran.

“Semua warga wajib memahami kandungan Pancasila. Dengan menguasai Pancasila, apapun yang dilaksanakan ke depan tidak akan salah,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna, seraya menyebutkan rencananya untuk me-launching buku ‘Bedas Manunggal’.

Lily Setiadarma