wartaparahyangan.com
SUKABUMI – Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widyapuri Mandiri Sukabumi menggelar wisuda sarjana ke-22 di Grand Sulanjana Sukabumi, Sabtu (16/11/2024).
Dalam kegiatan yang dihadiri Sekda Kabupaten Sukabumi H. Ade Suryaman itu tercatat 197 mahasiswa yang diwisuda, terdiri dari Prodi Ilmu Komunikasi 17 orang, Prodi Ilmu Pemerintahan 55 orang dan Prodi Ilmu Administrasi Publik 125 orang.
Ketua STISIP Widyapuri Mandiri, Dra. Kantirina Rachaju, M.Si., mengatakan, wisuda bukan akhir dari segalanya. Namun kehidupan baru menanti pasca tersematnya gelar sarjana di diri para wisudawan dan wisudawati.
”Oleh karena itu, berkaryalah untuk memberi kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pesan Katirina.
Ia juga memastikan seluruh lulusan STISIP Widyapuri mampu berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi lain.
“Persaingan semakin meningkat, sehingga kita harapkan wisudawan dan wisudawati siap dan mampu berkompetisi dengan lulusan perguruan tinggi lain untuk meraih masa depan yang lebih baik,” katanya.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menyampaikan selamat kepada ratusan mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri yang diwisuda. “Para sarjana merupakan harapan bangsa di masa yang akan datang,” kata Ade.
Sekda juga menekankan lulusan STISIP Widyapuri Mandiri jangan berpuas diri dalam menimba ilmu, tapi harus terus menambah pengetahuan agar kapabilitas dan SDM unggul benar-benar terbentuk.
”Kita semua berharap bahwa wisudawan dan wisudawati lulusan STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi tahun 2024 ini mampu menjadi bagian dari SDM cerdas dalam beradaptasi dengan era digitalisasi. Era digital ini bukan persoalan siap atau tidak, bukan pula suatu opsi, tapi merupakan suatu konsekuensi,” ungkap Sekda.
Menurut Sekda, Ilmu dan teknologi terus bergerak ibarat arus yang terus berjalan di tengah-tengah kehidupan manusia. Maka tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar keberadaannya mampu memberikan banyak manfaat.
”Wisudawan dan wisudawati telah sah menjadi sarjana hari ini. Harus diingat terkait kualifikasi, kompetensi, perilaku, dan do’a orangtua,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Sekda menyerahkan penghargaan kepada lulusan dengan nilai tertinggi, yakni Rida Bareta dari program Studi Ilmu Administrasi Publik dengan nilai IPK 3,87, Fitri dari Ilmu Pemerintahan dengan IPK 3,80 dan Siti Khorunnisa dari Imu Komunikasi dengan IPK 3,71.
Ujang S. Chandra