WartaParahyangan.com
BANDUNG – Siswa SMP Negeri 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung, menampilkan ragam budaya Nusantara dalam kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jumat (20/6/2025).
Sekolah menggelar acara itu di lapangan serbaguna SMPN 1 Ciwidey, Jl. Babakan Tiga, Desa Ciwidey, sebagai penutup pembelajaran tematik di akhir Tahun Ajaran 2024-2025.
Melalui gelar karya tersebut, siswa kelas VIII menampilkan pertunjukan seni yang berfokus pada tema Bhinneka Tunggal Ika. Mereka membawakan tarian daerah, mengenakan pakaian adat dari berbagai provinsi, dan menampilkan kreativitas dalam bentuk pertunjukan kolaboratif.
Kepala SMPN 1 Ciwidey, Ahmad Rohman Somantri, S.Pd., M.M.Pd., mengungkapkan acara itu tidak hanya menjadi momen perpisahan siswa-siswi kelas IX Tahun Ajaran 2024-2025, tetapi juga merupakan bukti nyata dari keberhasilan implementasi P5.
“Hari ini merupakan kolaborasi dari kegiatan P5 kelas VII dan VIII dengan acara perpisahan kelas IX. Siswa yang dilepas atau lulus tahun ini berjumlah 390 orang,” ujarnya.

Ahmad berharap, semua siswa yang telah lulus dari SMPN 1 Ciwidey dapat melanjutkan pendidikannya ke SMA/SMK/MA/sederajat sesuai dengan yang dicita-citakannya. “Yang juga penting tentu mereka diharapkan dapat menjaga nama baik SMP ini,” kata Ahmad.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Aep Saepulloh, S.Pd., menjelaskan bahwa sebanyak 332 siswa kelas VIII terlibat langsung dalam pentas seni ini. Mereka berlatih selama beberapa minggu untuk menampilkan hasil terbaik di hadapan rekan, guru, dan tamu undangan.
“Siswa membawakan tarian dari berbagai daerah seperti Aceh, Papua, hingga Jawa Barat. Mereka juga memakai pakaian adat masing-masing. Lewat kegiatan ini, kami ingin siswa mengenal budaya nasional dan semakin mencintai warisan daerahnya,” jelas Aep.
Menurut Aep, sekolah tidak menarik biaya dari siswa maupun orang tua. Untuk kebutuhan panggung, kostum, hingga tata suara, sekolah menggandeng beberapa donatur. Aep menyebut SMK Bakti Kencana, Bank BJB, dan Telkomsel sebagai pihak yang menyumbang dalam bentuk barang, bukan uang.
“Semua fasilitas yang kami gunakan berasal dari bantuan donatur. Kami pastikan kegiatan ini tidak membebani siswa, baik secara finansial maupun teknis,” tambah Aep.
Antusiasme siswa meningkat sejak persiapan berlangsung. Mereka menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan tampil. Selain itu, para wali kelas mendampingi dan membimbing siswa dengan totalitas selama proses latihan berlangsung.
Guru kelas IX SMPN 1 Ciwidey, Wiwin Kuraesin, S.Pd., turut menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pendidikan karakter. Ia menyebut gelar karya P5 sebagai momen yang memperkuat kedekatan antar siswa dan memperkaya pemahaman tentang keberagaman Indonesia.
“Kelas VII sudah lebih dulu tampil sebelum PSAT. Kini giliran kelas VIII yang menunjukkan kreativitasnya. Kami mengemas kegiatan ini agar terhubung dengan momen kelulusan kelas IX. Jadi, nuansa kebersamaan terasa lebih hangat,” terang Wiwin.
Ia menyebut, dari data sementara, sebanyak 390 seluruh siswa kelas IX akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Hanya satu siswa yang masih menunggu kepastian akibat perpindahan tempat tinggal orang tua.
“Kami terus mendampingi proses pendaftaran mereka ke jenjang berikutnya. Yang jelas, tingkat keberlanjutan sekolah anak-anak tergolong tinggi. Ini menunjukkan semangat belajar yang kuat di antara mereka,” ucapnya.
Wiwin berharap kegiatan P5 dapat mendorong siswa menjadi pribadi kreatif, disiplin, dan berakhlak mulia. Ia melihat anak-anak mulai terbiasa dengan proses kreatif, kerja tim, serta tanggung jawab sejak tahap latihan hingga pelaksanaan kegiatan.
“Mereka menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Kami berterima kasih kepada para wali kelas yang sudah membimbing dengan sabar. Semangat siswa dalam latihan menunjukkan bahwa pendidikan karakter bisa tumbuh lewat kegiatan nyata,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas VIII A, Jahira Jasmin, mengungkapkan kegembiraannya karena dapat tampil dalam acara P5 tahun ini. Ia dan teman-temannya membawakan tarian dari Jawa Timur dan mengenakan kostum khas daerah tersebut.
“Seru banget! Kami jadi lebih mengenal budaya dari berbagai daerah. Terima kasih untuk Bapak dan Ibu guru yang sudah mengadakan kegiatan ini. Semoga sukses selalu untuk SMPN 1 Ciwidey,” kata Jahira.
Kegiatan P5 tahun ini menunjukkan bahwa siswa mampu belajar dan berkembang melalui pendekatan tematik yang menyenangkan. Sekolah tidak hanya mengembangkan aspek akademik, tetapi juga menggali potensi seni dan karakter peserta didik.
Melalui Gelar Karya P5, SMPN 1 Ciwidey memperkuat profil pelajar Pancasila dengan cara yang relevan, inklusif, dan membanggakan. Sekolah berkomitmen terus menciptakan ruang yang mendorong kreativitas, kerja sama, dan cinta terhadap budaya bangsa.
Lily Setiadarma