Tutup Jamnas LPBI NU di Situ Cisanti Bandung, Kang Ace Ajak Peserta Tunaikan Tugas sebagai “Khalifah Fil Ard”

Ketua LPBI PBNU Ace Hasan Syadzily saat menutup Apel Siaga Bencana dan Jamnas LPBI PBNU di Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (25/5/2024).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Apel Siaga Bencana dan Jambore Nasional (Jamnas) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) di Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, resmi ditutup, Sabtu (25/5/2024).

Ketua LPBI PBNU Dr. Tb. Ace Hasan Syadzily yang akrab disapa Kang Ace bertindak sebagai pembina upacara penutupan Apel Siaga dan Jamnas Relawan LPBI NU tersebut.

Hadir perwakilan dari PBNU, PWNU Jabar, PCNU Kabupaten Bandung, dan 350 peserta relawan LPBI NU dari regional Jawa Barat, Banten dan Jakarta.

Dalam sambutannya, Kang Ace mengatakan, tiga hari sudah LPBI NU melaksanakan kegiatan. Dari awal sampai akhir berbagai hal telah didapatkan para relawan dari apel siaga bencana, workshop, penanaman 3.000 pohon di tiga desa Kecamatan Kertasari, ruwatan jagat mendengarkan para kiai dan nyai menyampaikan tentang pentingnya mencintai lingkungan.

“Kita telah bersama-sama melakukan simulasi tentang rescue, tanggap darurat bencana, dan berbagai hal yang perlu dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kita sebagai khalifah fil ard atau pemimpin di muka Bumi, dan relawan LPBI NU kepada masyarakat saat bencana terjadi,” kata Kang Ace.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini menyatakan, dari semua proses yang telah dilaksanakan, banyak hal telah didapatkan relawan.

LPBI PBNU berharap, wawasan dan keterampilan relawan menjadi ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan eksistensi NU di tengah masyarakat saat menghadapi tanggap darurat bencana.

“Saya berpesan kepada relawan LPBI NU, kita sama-sama memiliki tanggung jawab menjaga alam yang telah dianugerahkan Allah kepada kita semua,” ujar Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu.

LPBI PBNU, tutur Kang Ace, sengaja menjadikan Situ Cisanti, Desa Taruma Jaya, Kecamatan Kertasari, sebagai lokasi jambore karena LPBI ingin menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, terutama di dua provinsi, Jawa Barat dan DKI Jakarta bahwa sumber penghidupan, mata air, berasal dari titik ini.

“Kita tidak bisa bayangkan kalau air sebagai sumber kehidupan rusak dan tiada dari tempat ini. Mungkin seluruh daerah di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Indonesia tidak akan mendapatkan sumber mata air untuk kehidupan,” tutur caleg terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 2 (Kabupaten Bandung-Bandung Barat) ini.

Kang Ace mengajak relawan dan seluruh masyarakat menjaga lingkungan kita. Sebab alam bukan hanya untuk diri dan keluarga sendiri, tetapi berinvestasi untuk generasi yang akan datang, terutama peradaban manusia.

“Karena itu, sahabat-sahabat sekalian, saya berharap setelah kegiatan ini, relawan LPBI NU aktif di tengah masyarakat. Jika ada saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan, segeralah kita yang paling depan untuk membantu masyarakat,” ucap Kang Ace.

Dalam kesempatan itu, Kang Ace menyampaikan terima kasih kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial (Kemensos), Badan Amil, Zakat Nasional (Baznas), BPBD Jawa Barat, dan Tagana Kabupaten Bandung yang telah mendukung acara ini.

“Ini menjadi pelajaran bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara pentahelix, bersama-sama dengan semua komponen,” ujarnya.

Karena itu, tutur Kang Ace, relawan LPBI NU jangan terhenti di jambore saja. LPBI harus menunaikan tugas sebagai khalifah fil ard. menjaga lingkungan dan alam untuk menunjukkan NU adalah rahmatan lil alamin.

Sebelum menutup sambutan, Kang Ace mengajak relawan LPBI meneriakkan yel-yel, “LPBI! Tangguh! Tangguh! Tangguh! Luar biasa! Well!”.

Asep R. Rasyid