Untuk Stabilitas Ketersediaan Pangan, Bupati Sukabumi Resmikan 6 Lumbung Pangan Masyarakat

Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat meninjau uji coba alat penggilingan padi di salah satu lumbung pangan masyarakat, Kamis (26/01/2023).

WartaParahyangan.com

SUKABUMI – Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami meresmikan 6 unit lumbung pangan masyarakat yang dikelola 6 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kamis (26/01/2023).

Ke 6 lumbung tersebut masing-masing dikelola oleh Gapoktan Tunas Jaya Desa Cikangkung Kecamatan Ciracap, Gapoktan Sinar Tani Desa Jampangtengah Kecamatan Jampangtengah, Gapoktan Tunas Bangsa Desa Bantarsari Kecamatan Pabuaran, Gapoktan Margamulya Desa Margaluyu Kecamatan Sagaranten, Gapoktan Rukun Warga Desa Cimahpar Kecamatan Kalibunder, dan Gapoktan Mitra Mandiri Desa Cikarang Kecamatan Jampangkulon.

Dalam peresmian lumbung pangan masyarakat yang dipusatkan di Gapoktan Tunas Jaya itu Bupati Sukabumi mengatakan, pembangunan lumbung pangan ini merupakan wujud nyata kesungguhan pemerintah pusat dan daerah yang berkomitmen untuk menjaga stabilitas ketersediaan pangan, cadangan pangan, dan aksebilitas masyarakat terhadap pangan.

Hal itu, lanjut Marwan, merupakan salah satu harapan Presiden Joko Widodo untuk bisa menepis terjadinya resesi ekonomi global ditahun 2023.

Karena itu, kata Bupati, gapoktan yang diberi amanah untuk mengelola lumbung pangan tersebut harus sungguh-sungguh, baik dari segi pengelolaan maupun perawatan mesin atau penggilingan padi yang ada di lumbung supaya mesin dapat digunakan untuk waktu yang lama.

Marwan juga memprediksi harga pangan akan terus melonjak yang berakibat terjadinya inflasi. Karena itu peran LPM harus terus tumbuh dan berinovasi terhadap kemajuan pertanian di daerah agar peran dan fungsinya bisa dirasakan oleh masyarakat.

“Saya meminta kepada Dinas Ketahanan Pangan, Camat dan Kepala Desa agar gapoktan terus diawasi supaya LPM bisa dikelola dengan baik sehingga bisa tumbuh dan berkembang demi mensejahterakan masyarakat melalui potensi pertanian yang kita miliki,” katanya.

Menurut Bupati, pembangunan lumbung pangan tersebut merupakan satu bentuk prinsip pemerintah dalam menghadapi situasi dan kondisi bangsa ke depan dengan hirup pikuk ekonomi yang semakin sulit, sehingga dalam kondisi seperti ini lahan sawah harus dipertahankan, bahkan harus dikembangkan dengan kreasi dan inovasi yang dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat desa khususnya para petani di Kabupaten Sukabumi.

“Mudah-mudahan dengan dibangunnya aset ini bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat di Kabupaten Sukabumi,” harap Marwan.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Hari Riadi menjelaskan, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi pertanian yang cukup besar terutama komoditas padi. Ada 60 persen luas areal pertanaman padi berada di wilayah selatan (Pajampangan) yang sebagian besar merupakan sawah tadah hujan.

Hal itu, kata Hari, mengakibatkan terjadinya masalah dimana pada musim panen raya produksi melimpah sehingga harga yang diterima petani sangat rendah, sebaliknya pada musim paceklik tidak adanya panen sehingga ketersediaan beras berkurang.

“Karena itu diperlukan adanya tata kelola distribusi dan cadangan pangan di Kabupaten Sukabumi, satu di antaranya pembangunan lumbung pangan masyarakat ini,” katanya.

Hari menjelaskan, pembangunan lumbung pangan masyarakat tersebut bertujuan untuk mengembangkan penyediaan cadangan pangan dengan sistem tunda jual, penyimpanan, pendistribusisn, pengolahan dan perdagangan bahan pangan yang dikelola secara berkelompok dalam wadah gapoktan.

Ke 6 unit lumbung pangan tersebut, lanjut Hari, dibangun dengan biaya dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Penugasan Bidang Pertanian Tahun Anggaran 2022, meliputi pembangunan LPM dan sarana pendukungnya, yang terdiri dari bangunan lumbung, bangunan rumah RMU dan bed dryer, lantai jemur, 1 paket RMU dan 1 paket bed dryer.

“Mudah-mudahan pembangunan lumbung pangan masyarakat ini mampu menjawab permasalahan yang selama ini terjadi di hadapan para petani,” harap Hari.

Ujang S. Chandra