Upaya Tanggulangi Banjir, Bupati Bandung Pimpin Normalisasi Sungai di Majalaya

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna memimpin pelaksanaan normalisasi Sungai Cidawolong, sebagai upaya untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di kawasan Cidawolong, Desa Biru, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin (12/5/2025).

Normalisasi sungai yang merupakan salah satu program pentahelix Pemkab Bandung itu melibatkan para kepala OPD, camat, kepala desa, relawan, pengusaha, akademisi, media, dan warga Kecamatan Majalaya dan sekitarnya.

Pantauan di lapangan, alat berat backhoe pada tahap awal mulai melaksanakan pengerukan Sungai Cidawolong, yang berada di akses Jalan Raya Laswi Majalaya yang selama ini rawan tergenang banjir hingga menyebabkan lumpuhnya lalulintas di jalan tersebut.

Dalam kegiatan itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa, Camat Majalaya Gugum Gumilar dan panitia normalisasi sungai, juga melakukan penelusuran aliran Sungai Cidawolong hingga ke bagian hilir, tepatnya sampai ke muara Sungai Cipadaulun yang nantinya juga akan menjadi sasaran pengerjaan normalisasi.

“Insya Allah, program pentahelix normalisasi sungai ini sasarannya sekitar 1 km,” kata Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Menurut Kang DS, pemeliharaan aliran Sungai Cidawolong, Sungai Cipadaulun dan Sungai Cirasea ini kewenangan BBWSC (Balai Besar Wilayah Sungai Citarum). Namun kalau depannya tidak ditangani BBWSC, pihaknya akan melanjutkan program pentahelix tersebut.

Kang DS mengucapkan terima kasih kepada para pemilik lahan yang sudah memberikan atau menghibahkan tanahnya dengan lebar kiri-kanan 2 meter.

“Insya Allah akan lebih bermanfaat untuk lahan pertanian, selain itu bisa digunakan untuk penampungan sumber air untuk mengairi lahan-lahan pertanian. Kita mohon doa restu dari semuanya. Terima kasih,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa mengatakan bahwa banjir Cidawolong sudah belasan tahun terjadi. Permasalahannya pun komplek karena di sana ada berbagai kewenangan, mulai dari jalan provinsi, saluran irigasi unit provinsi, hingga BBWSC, sehingga upaya penanganan banjir di kawasan Cidawolong itu perlu dilakukan secara pentahelix.

“Dengan inisiatif Pak Bupati melalui program pentahelix, maka sekarang kita bisa melakukan normalisasi sungai dengan dukungan dana dari para pengusaha,” ujar Zeus.

Ia juga menjelaskan, secara teknis pihaknya sudah konsultasi dengan Pemda Provinsi Jawa Barat, termasuk dengan BBWSC yang memiliki kewenangan pemeliharaan aliran sungai tersebut.

“Kami akan terus mengawal agar pengerukan sungai ini bisa optimal, sesuai dengan direncanakan,” katanya.

Zeis menyebutkan sasarannya ada 3 km aliran sungai yang akan dinormalisasi atau pengerukan sejumlah aliran sungai tersebut. Namun saat ini baru bisa dilaksanakan disepanjang 1 km di Sungai Cibotor dan Sungai Cidawolong.

“Jadi pelaksanaannya dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kemampuan para pengusaha,” kata Zeis.

Ketua APDESI Kecamatan Majalaya Ayi Rukmana mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang gerak cepat untuk menangani banjir di kawasan Cidawolong melalui program pentahelix-nya bersama para pengusaha.

“Mudah-mudahan dengan adanya normalisasi Sungai Cidawolong ini bisa meminimalisir banjir di kawasan Cidawolong,” ujar Ayi.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Biru yang juga Panitia Normalisasi Sungai Cidawolong, Sungai Cisaraya dan Sungai Cipadaulun, Hari Hardiawan. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bandung yang hari ini telah merealisasikan pengerjaan normalisasi sungai tersebut dalam upaya penanganan banjir di Cidawolong.

“Warga masyarakat sangat menyambut baik, dan mengucapkan terima kasih kepada para pengusaha yang sudah memberikan kepercayaan sehingga hari ini dilaksanakan program pentahelix normalisasi sungai,” katanya.

Hari pun mengatakan bahwa panitia akan fokus pada sejumlah aliran sungai di kawasan Cidawolong itu, yakni Sungai Cisaraya, Sungai Cidawolong, Sungai Cipeujeuh, dan Sungai Cipadaulun.

Lily Setiadarma

Leave a Reply