UpDate Gempa Bumi Cianjur, Korban Meninggal Dunia Bertambah Menjadi 271 Orang

Kepala BNPB Suharyanto (kedua dari kiri) dan Bupati Cianjur Herman Suherman saat memberikan keterangan pers di Pendopo Cianjur, Rabu (24/11/2022) sore.

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Tim evakuasi dari BNPB, Basarnas, TNI/Polri, petugas dari dinas/instansi terkait dan relawan, pada hari kedua pencarian, Rabu (23/11/2022), berhasil menemukan 4 orang korban bencana gempa bumi yang terjadi Senin (21/11/2022) siang lalu.

Ke 4 korban yang ditemukan di wilayah Kecamatan Cugenang, yang memang menjadi pusat terjadinya gempa bumi tersebut, 3 orang dewasa sudah menjadi mayat, dan seorang balita bernama Azka (6) masih hidup. Ia ditemukan di samping neneknya yang sudah meninggal yang berada di bawah reruntuhan bangunan rumah.

Dengan ditemukannya 3 korban jiwa tersebut, maka jumlah korban bencana gempa bumi Cianjur bertambah menjadi 271 orang, yang sekitar 37 persen di antaranya merupakan anak-anak dari usia 15 tahun ke bawah.

“Jumlah korban jiwa sebanyak 271 orang itu didasarkan atas konfirmasi ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Kabupaten Cianjur. Artinya 271 orang itu ada jasadnya, by name by address,” jelas Kepala BNPB Letjen Suharyanto dalam jumpa pers di Pendopo Cianjur, Rabu (23/11/2022) sore.

Turut dalam jumpa pers, Bupati Cianjur Herman Suherman, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan beberapa pejabat terkait.

Suharyanto menjelaskan, jumlah korban jiwa sebanyak itu masih akan disinkronkan lagi dengan korban jiwa yang dikuburkan oleh pihak keluarganya. Karena memang banyak juga korban yang meninggal dunia akibat bencana tersebut, langsung dikuburkan oleh keluarganya.

“Apakah korban yang dikuburkan oleh keluarganya itu dilaporkan dulu ke puskesmas atau petugas medis, kita akan cek lagi di lapangan besok. Kalau sudah dilaporkan ke puskesmas, berarti masuk ke angka 271 korban jiwa itu,” katanya.

Sedangkan untuk korban yang belum ditemukan, lanjut Suharyanto, jumlahnya 40 orang, masing-masing 39 warga Kecamatan Cugenang, dan seorang lagi warga Kecamatan Warungkondang. “Jumlah korban yang belum ditemukan tersebut didasarkan atas laporan para camat yang wilayahnya terdampak gempa bumi, dalam rakor tadi pagi,” kata Suharyanto.

Untuk korban yang luka-luka, katanya lagi, tercatat 2.043 orang, yang sebagian besar dirawat di rumah sakit-rumah sakit. Kemudian pengungsi, jumlahnya bertambah menjadi 61.908 orang, yang sebagian  besar berada di 14 titik pengungsian utama.

Jumlah kecamatan terdampak juga bertambah menjadi 15, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Gekbrong, Pacet, Mande, Haurwangi dan Cipanas.

Suharyanto juga menyebutkan, dari pendataan dihari kedua pasca gempa, jumlah rumah yang rusak juga bertambah menjadi 56.320 unit, dengan rincian lebih dari 22.000 rumah rusak berat, 11.000 lebih rusak sedang, dan 22.000 lebih rusak ringan.

Menurut Suharyanto, Tim evakuasi yang terjun ke lokasi-lokasi terdampak untuk mencari korban yang belum ditemukan dan untuk melakukan penanganan darurat bencana, hari ini jumlahnya sekitar 6.000 orang, terdiri atas petugas BNPB, BPBD, Basarnas, TNI/Polri, petugas dari dinas/instansi dan para relawan.

“Besok, Kamis (24/11/2022), jumlahnya akan bertambah lagi. Karena hari ini sudah masuk 193 organisasi relawan dari luar daerah, dengan personal sebanyak 2.904 orang, untuk ikut membantu mencari korban yang belum ditemukan serta penanganan darurat bencana lainnya,” tutur Suharyanto.

Di tempat yang sama, Bupati Cianjur Herman Suherman, mengungkapkan, korban yang meninggal dunia akan diberi bantuan uang kerohiman atau santunan, yang akan diserahkan kepada para ahli warisnya.

“Saya juga banyak mendapat informasi bahwa banyak warga terdampak yang belum menerima bantuan apa pun. Karena itu, saya minta agar warga yang terkena musibah bencana ini segera menghubungi atau melapor kepada aparat desa terdekat,” kata Herman.

Aparat desa, lanjut Bupati, pasti akan meneruskannya ke posko atau kecamatan. “InsyaAllah, dan kita percaya kepada aparat desa, bantuan yang dibutuhkan warga terdampak, pasti akan sampai,” katanya.

Asep R. Rasyid