wartaparahyangan.com
BANDUNG – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Penduduk dan Pembangunan Keluarga (Dalduk) Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, sukses menyelenggarakan Jambore Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kecamatan Ciwidey di objek wisata Villa Komando, Desa Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/1/2025).
Kegiatan yang dibuka Kepala Dinas DP2KB3A Kabupaten Bandung, H. Muhammad Hairun, S.H., M.H., itu bertujuan untuk mempererat silaturahmi, membangun semangat kebersamaan, dan mengevaluasi kinerja TPK dalam menangani keluarga berisiko stunting.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Camat Ciwidey, Nardi Sunardi, SE., M.Si., Kepala UPTD Dalduk PK Kecamatan Ciwidey, Hj. Ayi Komariah, S.Ag., M.M.Pd., Ketua TP-PKK Ciwidey, Lala Siti Jamilah, S.Sos., M.M., para kepala desa se-Kecamatan Ciwidey, perwakilan Puskesmas Rawabogo dan Ciwidey, serta para kader TPK.
Kepala Dinas DP2KB3A Kabupaten Bandung, Muhammad Hairun, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan jambore tersebut. Ia juga menekankan bahwa Jambore TPK adalah forum strategis untuk membangun sinergi seluruh elemen yang terlibat dalam program pengendalian stunting.
“Acara ini adalah agenda rutin tahunan yang bertujuan membangun silaturahmi dan kebersamaan di antara tenaga pendamping keluarga. Kader TPK telah memberikan kontribusi besar dalam membina keluarga berisiko stunting. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini sangat berarti untuk meningkatkan motivasi mereka,” katanya.
Hairun juga mengingatkan pentingnya evaluasi kinerja tahunan. “Forum ini menjadi sarana evaluasi agar pada tahun ajaran 2025, kita dapat menyusun rencana kerja yang lebih efektif dalam menangani tantangan yang ada,” tambahnya.
Kepala UPTD Dalduk PK Kecamatan Ciwidey, Hj. Ayi Komariah, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai penyegaran bagi kader TPK. “Setelah satu tahun penuh melaksanakan pendampingan dan penyuluhan kepada keluarga berisiko stunting, para kader membutuhkan waktu untuk melepas penat. Jambore ini menjadi momen healing dan refreshing yang diperlukan,” ujarnya.
Pemilihan lokasi di Villa Komando, menurut Hj. Ayi Komariah, didasarkan pada kenyamanan dan daya tampung tempat tersebut. “Lokasi ini sangat representatif untuk menampung hingga 200 orang, termasuk kader dan panitia. Lingkungannya yang asri memberikan suasana mendukung kegiatan ini,” kata Ayi.
Camat Ciwidey, Nardi Sunardi, menyatakan bahwa jambore ini menjadi sarana penting untuk mempererat hubungan antar kader TPK di setiap desa. “Selain membangun silaturahmi, kegiatan ini memperkuat persaudaraan antar kader. Hal ini sangat penting agar mereka dapat bekerja sama lebih baik dalam menghadapi tantangan di tahun 2025,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan program pendampingan keluarga bergantung pada sinergi antara kader, pemerintah desa, dan UPTD Dalduk. “Jika kegiatan ini sukses, maka program DP2KB3A di masa depan akan berjalan lancar,” katanya.
Ketua TP-PKK Ciwidey, Lala Siti Jamilah, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan. “Jambore ini memberikan ruang bagi para kader TPK untuk meningkatkan kapasitas sekaligus melepaskan penat. Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap angka stunting di Kecamatan Ciwidey dapat terus menurun, bahkan mencapai nol,” ungkapnya.
Menurut Lala Siti Jamilah, peran kader TPK sangat penting dalam mendampingi keluarga di wilayah masing-masing. “Mereka adalah garda terdepan dalam memastikan kesehatan masyarakat, terutama dalam mengedukasi keluarga tentang pola hidup sehat,” ujarnya.
Kepala Desa Ciwidey, H. Yusup Darmaji, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya jambore ini. Desa Ciwidey sendiri mengirimkan 30 kader untuk berpartisipasi. “Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai ajang edukasi, sosialisasi, dan inovasi bagi ibu-ibu PKK. Kami berharap kader TPK lebih termotivasi dan bersemangat dalam menjalankan tugas mereka,” ujarnya.
Dengan jumlah RW yang cukup banyak, yaitu 78 RW, Desa Ciwidey memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung program pengendalian stunting. “Melalui kebersamaan dan silaturahmi seperti ini, kita dapat memperkuat peran TPK sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat,” kata Yusup.
Harapan besar disampaikan semua yang hadir, bahwa melalui kegiatan seperti ini, program pengendalian stunting di Kecamatan Ciwidey dapat berjalan lebih baik dan efektif, sehingga tujuan mencapai zero stunting di masa depan bukanlah hal mustahil.
Lily Setiadarma