WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi International Professional Institute (IPI) dalam pembangunan pendidikan di Kota Sukabumi.
Hal itu disampaikan Ayep Zaki saat menghadiri kegiatan Penerimaan Siswa Baru dan Pelepasan Alumni IPI yang akan diberangkatkan bekerja ke Jepang sebanyak 600 peserta.
Dalam kegiatan yang digelar di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Senin (14/7/2025) itu juga hadir Wakil Wali Sukabumi Kota Bobby Maulana, Direktur IPI Eko Pranajaya beserta jajaran, Kadisnaker Kota Sukabumi Abdul Rachman, dan Kadisdik Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat.
Wali Kota menilai, kehadiran IPI sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam membangun generasi muda yang berdaya saing dan memiliki karakter kuat.
“Kami sangat mendukung IPI yang telah menunjukkan komitmen dalam mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki karakter dan mentalitas yang kuat. Ini sejalan dengan misi kami membangun manusia, budaya, sosial, ekonomi, hingga sistem nilai yang kokoh,” ujar Ayep Zaki.
Wali Kota juga menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya bertumpu pada infrastruktur fisik, tetapi harus berakar dari pendidikan dan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi.
Ia menyampaikan prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan pembentukan karakter generasi muda, yakni tidak berbohong, tidak menipu, tidak mencuri, tidak menyalahgunakan narkoba, tidak melakukan kekerasan, dan tidak syirik.
“Ketika semua itu menjadi fondasi, maka pembangunan akan berkelanjutan dan generasi yang kita bentuk akan membawa masa depan bangsa ini ke arah yang lebih baik,” katanya.
Menurut Ayep Zaki, keberadaan lembaga pendidikan seperti IPI merupakan bagian penting dari strategi pembangunan sumber daya manusia di Kota Sukabumi.
Ia menyebut penyaluran alumni ke luar negeri menjadi bukti konkret bahwa pendidikan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan sosial, sekaligus membuka akses global bagi generasi muda.
Direktur IPI Eko Pranajaya mengungkapkan pihak setiap bulan mengirimkan tenaga kerja lulusan IPI ke luar negeri antara 5-10 orang. “Untuk Juli ini kita memberangkatkan 53 orang untuk bekerja di Jepang. Mereka itu gajihnya Rp16 juta sampai Rp25 juta,” katanya.
Tentu saja, lanjut Eko, sebelum berangkat ke Japang, mereka digembleng dulu di IPI agar menguasai bahasa, memiliki skill dan kompetensi selama 6-9 bulan, kemudian dibekali sertifikat.
“Kita tidak mau memberangkatkan anak tanpa memiliki skil yang memadai, serta legalitas yang terjamin. Itu untuk keamanan mereka selama bekerja atau magang di Jepang,” kata Eko seraya menyebutkan mereka mendapatkan kontrak kerja di Jepang selama 5, dan setiap tahun dievaluasi.
Sementara itu, Kadisnaker Kota Sukabumi Abdul Rachman mengungkapkan rasa syukurnya bahwa salah satu program pemerintah daerah untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka, bisa terlaksana dengan adanya pengiriman tenaga kerja ke luar negeri
“Mudah-mudahan kehadiran IPI di sini bisa memberikan kontribusi positif bagi pemerintah daerah, khususnya untuk mengurangi pengangguran dan bagaimana mempersiapkan putra-putri kita supaya bisa bekerja di luar negeri dengan kompetensi yang diterima di sana,” tutur Abdul Rachman.
Jenal