WartaParahyangan.com
Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menyampaikan jawaban terhadap Pemandangan Umum Fraksi-fraksi di DPRD Kota Sukabumi atas dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 dan RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2025–2029.
Jawaban tersebut disampaikan Ayep Zaki dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Sukabumi di gedung DPRD setempat, Rabu (18/6/2025), serta dihadiri unsur Forkopimda, Sekda Kota Sukabumi, para kepala OPD dan lembaga kemasyarakatan.
“Pemandangan umum fraksi DPRD ini menjadi cerminan dari praktik demokrasi yang sehat dan kontrol yang baik terhadap jalannya pemerintahan. Terima kasih atas apresiasi terhadap pengelolaan keuangan Kota Sukabumi,” ujar Wali Kota Sukabumi.
Dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, SH, itu Ayep Zaki menyampaikan jawaban atas seluruh pandangan dan masukan dari fraksi-fraksi DPRD Kota Sukabumi, yang sebelumnya telah disampaikan dalam forum yang sama.
Seperti soal Silpa Rp49,6 miliar. Menurut Wali Kota, Silpa yang tercatat pada tahun anggaran 2024 itu merupakan hasil efisiensi dan pelampauan pendapatan.
Dana tersebut digunakan pada 2025 untuk sektor pelayanan publik, termasuk kesehatan (RSUD, Puskesmas, JKN), DBHCHT, dan sisanya untuk belanja gaji serta tunjangan. Ia menegaskan bahwa Silpa tersebut akan menjadi pengurang dari dana transfer pusat.
Wali Kota juga merespons isu defisit laporan keuangan sebesar Rp37 miliar, yang disebabkan oleh pencatatan transaksi pada akhir tahun 2024, sementara pembayaran dilakukan pada Januari 2025. Ia berjanji akan memperbaiki pengelolaan beban oleh Laporan Operasional (LO).
Terkait PAD, kata Ayep Zaki, Pemkot Sukabumi telah melakukan digitalisasi dan menjalin kerja sama dengan Kejaksaan untuk menyelesaikan tunggakan pajak. Aplikasi PANTAS dan sistem pembayaran online menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan transparansi.
Dalam hal pengembangan BUMD, Wali Kota menyampaikan bahwa Perumda BPR telah menyumbangkan Rp1,024 miliar ke PAD.
Menurut Wali Kota, meskipun PDAM belum mampu menyumbang laba karena masih menutup kerugian masa lalu, kontribusi tetap ada melalui peningkatan layanan pajak air. Pengawasan dan evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk meningkatkan performa BUMD.
Ia juga menjelaskan, program Dana Abadi akan dimasukkan dalam anggaran perubahan dan dikelola oleh Koperasi Merah Putih. Sedangkan untuk penanganan sampah, akan dilakukan evaluasi menyeluruh setelah rotasi SKPD.
Dalam hal wakaf, Wali Kota akan mengajak semua nadzir di Kota Sukabumi untuk bersatu dan memastikan pengelolaan wakaf dilakukan secara profesional. Dana wakaf yang ada sekitar Rp275 juta telah diinvestasikan dalam obligasi syariah.
Terkait proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk penerangan jalan umum (PJU), Ayep Zaki menjelaskan bahwa proyek ini tidak membebani APBD karena dibiayai investor. Pemkot hanya mengeluarkan biaya saat sistem PJU sudah aktif. Dengan adanya PJU, ia berharap pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat.
Kemudian untuk program P2RW, Wali Kota menjelaskan bahwa program ini ditiadakan demi efisiensi dan dialihkan ke program padat karya yang dinilai lebih efektif dalam menyerap tenaga kerja.
Dengan berbagai respons tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmen untuk meningkatkan akuntabilitas, efisiensi, dan partisipasi publik dalam setiap kebijakan pembangunan yang dijalankan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Sukabumi Wawan Juanda, kepada awak media mengatakan apa yang disampaikan Wali Kota sesuai dengan apa yang dipertanyakan 9 fraksi dalam pemandangan umumnya.
“Tadi kita mendengarkan sama-sama bahwa apa yang disampaikan Pak Wali sudah cukup jelas dan komprehensif. Tadi kita juga mendengar Pak Wali tidak anti kritik. Dan kami DPRD sebagai mitra kerja pemerintah, bukan oposisi. Karena itu, kami senantiasa memberikan saran dan masukan kebaikan kepada Pemerintahan Kota,” ujar Wawan.
Untuk melaksanakan pembangunan, lanjut Wawan, memang tidak bisa dikerjakan sendiri oleh wali kota, tapi harus bersama-sama, berkolaborasi dengan semua stakeholder. “Jadi kita memang harus solid, kompak, untuk membangun Kota Sukabumi, untuk rakyat Kota Sukabumi,” katanya.
Jenal