Wali Kota Sukabumi Targetkan Seluruh Warga Masuk Cakupan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

WartaParahyangan.com

KOTA SUKABUMI – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menggulirkan gagasan berani bermimpi besar menjadikan Sukabumi bebas kemiskinan, stunting, dan pengangguran paling lambat tahun 2028.

‎Target ambisius itu, kata Ayep Zaki, hanya bisa terwujud dengan sinergi masyarakat, Pemkot, Pemprov, dan dukungan penuh dari kementerian.

‎Dalam beberapa pekan terakhir, Ayep aktif melakukan safari politik pembangunan. Setelah bertemu Menteri Kesehatan, Menteri Lingkungan Hidup, dan Menteri Dalam Negeri, pada Senin (6/10/2025) ia dijadwalkan bertemu Menteri Sosial.

‎”Kita berharap kementerian yang ditemui mau membantu Kota Sukabumi,” ucap Ayep Zaki kepada awak media seusai membuka Bimtek Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja di Hotel Taman Sari, Kota Sukabumi, Senin (6/10/2025).

Dalam bimtek yang diikuti para peserta dari perwakilan 28 perusahaan tersebut hadir antara lain Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat.

Ayep Zaki menegaskan, seluruh warga ditargetkan masuk dalam cakupan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. “Mimpi besar itu harus kita wujudkan bersama. Pemkot tidak bisa bekerja sendiri,” tegasnya.

‎Strategi lain yang disiapkan adalah peningkatan kualitas tenaga kerja. Ia mendorong generasi muda menempuh minimal jenjang diploma agar kompetensi diakui di pasar global.

‎”Setelah menguasai bahasa dan keterampilan, mereka bisa bekerja di luar negeri sambil melanjutkan studi, lalu kembali dengan pengalaman dan kualifikasi lebih tinggi,” katanya.

‎Ayep juga menyinggung ancaman fiskal yang membayangi. APBD Kota Sukabumi tahun 2026 dipastikan menyusut 21 persen atau sekitar Rp159 miliar dari Rp1,32 triliun, menyisakan Rp1,17 triliun.

‎”Bidang infrastruktur paling terdampak. Banyak pekerjaan akan tertunda, dan kita harus lebih efisien dengan konsultasi bersama DPRD,” tandasnya.

‎Sementara itu, Kepala Disnaker Kota Sukabumi, Punjul Saipul Hayat, menyampaikan optimisme atas produktivitas warga.

‎”Sukabumi masuk tiga besar produktivitas tertinggi di Jawa Barat. Kesejahteraan pekerja dan keuntungan pengusaha harus seimbang, sehingga ekspansi usaha terus berjalan dan peluang kerja semakin terbuka,” ujarnya.

‎Berdasarkan data BPS 2024, angka pengangguran Sukabumi masih 8,34 persen. Tantangan ini, kata Punjul, menjadi bukti bahwa mimpi nol persen yang digaungkan Wali Kota adalah pekerjaan besar yang harus diupayakan bersama.

Jenal

Related Posts

Don't Miss

Leave a Reply