Wapres Ma’ruf Amin Dorong Optimalisasi Pengembangan Kopi di Kabupaten Bogor

wartaparahyangan.com

BOGOR – Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin menyatakan bahwa wilayah Bogor memiliki potensi besar dalam pengembangan kopi. Saat ini, lebih dari 400 hektare lahan telah digunakan untuk budidaya kopi, namun hasil yang diperoleh belum optimal.

“Kopi ini sebenarnya pasarnya cukup bagus tapi karena pemeliharaannya kopi ini kurang bagus, maka kemudian juga hasilnya tidak begitu bagus,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Groundbreaking Pondok Pesantren Darul Amin dan Masjid Mambaul Khair di Rawa Gede, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/10/2024), seperti dikutip dari wapresri.go.id.

Turut mendampingi Wapres dalam keterangan tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Chairman CT Corp Chairul Tanjung, Mantan Mendikbud Mohammad Nuh, dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Wapres mendorong agar pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) di Jember, Jawa Timur, guna mendukung pengembangan bibit kopi unggul.

“Kita (perlu)menarik lembaga penelitian kopi dan kakao pusat, punya pemerintah di Jember. Kita bisa libatkan mereka,” imbaunya.

Wapres menambahkan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan persilangan bibit kopi untuk menghasilkan varietas unggul, sehingga panen petani bisa meningkat secara signifikan.

“Nah, nanti kopi yang jelek-jelek itu akan distek dengan kopi yang baik. Nanti akan melahirkan kopi yang baik. Karena itu, kita harapkan nanti penghasilan petani akan naik dan orang akan bergairah lagi menanam kopi,” terangnya.

Selain melibatkan lembaga penelitian, Wapres juga berharap pesantren turut mengambil peran dalam pengembangan kopi, terutama dalam pemanfaatan lahan tidur yang belum produktif.

“Semua lahan tidur akan kita aktifkan, yang kita bisa mungkin sekitar 200-300 hektare (dari 400 hektare lahan yang ada) itu akan kita kerjasamakan bersama dengan pemerintah daerah. Dan sisanya yang masih belum, kita juga akan kerjasamakan, dan pesantren akan mengambil peran,” katanya.

Wapres RI KH. Ma’ruf Amin saat menanam pohon kopi Robusta secara simbolis di Bukit Al-Amin, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Minggu (13/10/2024).

Sebelumnya Wapres juga menanam pohon kopi Robusta (Coffea canephora) secara simbolis di Bukit Al-Amin, Desa Sirnajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Penanaman ini menandai dukungan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kopi berkelanjutan melalui model Perhutanan Sosial dan agroforestri di kawasan Gunung Pakuan, yang dikenal sebagai pusat budi daya kopi Robusta.

Wapres menyampaikan bahwa penanaman kopi ini merupakan bagian dari rencana pengembangan kawasan di sekitar Pondok Pesantren Darul Amin, yang akan segera dibangun di wilayah tersebut.

“Sore ini, kita menanam kopi Robusta di daerah ini. Ini bagian dari rencana pengembangan berkaitan dengan dibangunnya di bawah itu sebuah pesantren yang bernama Darul Amin, dan untuk itu nantinya akan dilanjutkan dengan pengembangan pertanian,” jelasnya.

Menurut Wapres, tahap awal proyek ini mencakup area seluas 20 hektare dan diharapkan akan terus berkembang pada masa mendatang.

Sebagai informasi, lahan seluas 20 hektare dari total 216 hektare Perhutanan Sosial dialokasikan untuk penanaman kopi Robusta. Sisa lahan akan ditanami durian, alpukat, dan mangga untuk menjaga stabilitas pendapatan petani saat harga kopi berfluktuasi.

Program ini melibatkan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN). Upaya ini juga diperkuat dengan dukungan teknologi dan klon kopi unggul untuk meningkatkan produktivitas petani kopi di Gunung Pakuan.

Selain mendorong sektor pertanian, penanaman kopi ini diharapkan mampu mengembangkan kawasan Gunung Pakuan sebagai pusat ekonomi kreatif dan agrowisata, dengan potensi wisata yang tersimpan berupa Curug Pakuan dan Situ Kembar Rawa Sekon.

Infrastruktur, seperti jalan akses menuju daerah wisata Situ Gede (Bukit Al-Amin) dan Jalan Poros Tengah Timur, turut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bogor dan Tentara Nasional Indonesia, untuk meningkatkan aksesibilitas dan memperluas distribusi produk kopi.

Asep R. Rasyid

Leave a Reply