Warga Kabupaten Bandung Diminta Terus Waspadai Fenomena La Nina

Kalak BPBD Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara M.Si

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Para ahli menyebut puncak fenomena La Nina kemungkinan baru akan berakhir bulan Maret 2021. Karena itu diingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai setiap gejala alam yang timbul, di antaranya hujan angin, hujan petir dan perubahan cuaca yang mendadak atau biasa disebut cuaca ekstrem.

Di Kabupaten Bandung, La Nina telah menyebabkan terjadinya bencana seperti angin kencang (puting beliung), longsor, dan banjir.

Terkait soal tersebut, Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Drs. H. Akhmad Djohara M.Si.,  mengatakan pihaknya akan terus waspada dan melakukan monitoring atau assasment di lapangan, terlebih Bupati Bandung sudah menetapkan status siaga darurat untuk masalah banjir, longsor, dan angin kencang.

“Ini menjadi satu kewaspadaan juga untuk melakukan monitoring atau assement ke lapangan dan persiapan-persiapan bagi kita (BPBD) untuk selalu siaga,” ujar Adjo, panggilan akrab Akhmad Djohara, seusai ia mengikuti peresmian gedung Kantor Satpol PP dan BKAD di Kompleks Pemkab Bandung, di Soreang, Rabu (13/1/2021).

Adjo mengatakan daerah  yang paling rawan mengalami bencana seperti banjir bandang dan longsor adalah daerah atas di kawasan selatan dan utara Kabupaten Bandung, namun untuk banjir genangan tentu dari berbagai arah juga harus diwaspadai jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Dari berbagai arah itu kalau hujan deras kan akan bermuaranya di Baleendah, Dayeuh Kolot, dan Bojongsoang, namun untuk banjir genangan saat ini biasanya tidak berlangsung lama, cepat naik tapi cepat surut karena memang Curug Jompong sudah berfungsi dengan baik,” paparnya.

Terkait banyaknya pemukiman di wilayah perbukitan, Adjo menyebut pemerintah harus lebih tegas dalam penegakan peraturan daerah (Perda). Sepanjang pihaknya melakukan monitoring ke lapangan, Adjo melihat memang banyak sekali masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan dan itu sangat beresiko tinggi.

 “Penegakan Perda harus lebih tegas, seperti Kawasan Bandung Utara (KBU) itu kan efeknya sudah mulai kita rasakan, ketika hujan besar bagaimana wilayah kota bandung. Kita juga akan selalu monitoring melibatkan intansi-intansi terkait berdasarkan laporan dari masyarakat atau juga berdasarkan mitigasi dari pihak kita,” pungkasnya.

Lily Setiadarma