Warga Terdampak Gempa Capai 22.000 Jiwa, Pemkab Bandung Siapkan Dapur Umum

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan, hingga Kamis (19/9/2024) pagi, sebanyak 5.100 rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana alam gempa bumi yang terjadi Rabu (18/9/2024) kemarin.

“Sebanyak 22.000 warga terdampak bencana alam gempa bumi. Mereka tersebar di enam desa di Kecamatan Kertasari, selain di Kecamatan Pangalengan dan Pacet,” kata Dadang.

Hal itu disampaikan Dadang seusai apel peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana dan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi dan Apel Penyelenggaraan Pilkada 2024 di Lapangan Sepakbola Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis (19/9/2024).

Ia mengatakan, yang terdampak kerusakan cukup parah terjadi di Kecamatan Kertasari, namun di Kecamatan Pangalengan dan Pacet, walaupun terdampak tapi tidak separah di Kertasari.

“Di Kecamatan Pangalengan dan Pacet di bawah 100 rumah. Di kecamatan lain juga ada, hanya satu sampai dua rumah yang terdampak,” ujar Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Menurut Kang DS, masyarakat terdampak gempa bumi yang rumahnya mengalami kerusakan dan tidak bisa dihuni, untuk sementara bisa menempati tenda yang sudah difasilitasi oleh pemerintah.

“Warga yang kebingungan karena rumahnya rusak dan tidak bisa dipakai lagi, untuk sementara bisa menempati tenda-tenda yang sudah disiapkan. Sebelumnya memang sempat mengalami kekurangan tenda, namun setelah komunikasi dengan BNPB, Kementerian Sosial, termasuk dengan BPBD Provinsi Jabar, saat ini, alhamdulillah tenda kelihatannya sudah mulai cukup,” tuturnya.

Kang DS menjelaskan, pemerintah bersama berbagai unsur lain terkait sudah menyiapkan dapur umum untuk ketersediaan makanan bagi masyarakat yang terdampak gempa.

“Nantinya persediaan makanan itu akan disebar ke sejumlah titik tempat evakuasi warga masyarakat yang terdampak. Urusan makan insya Allah sudah terpenuhi,” katanya.

Kang DS juga menyebutkan, pendistribusian bantuan makanan kepada masyarakat yang terdampak gempa itu, titik pendistribusiannya dipusatkan di halaman Kantor Kecamatan Kertasari. Kemudian didistribusikan ke Kecamatan Pangalengan dan Pacet, yang sama-sama juga terdampak gempa.

“Terutama di Kecamatan Kertasari, tentunya dibagi ke titik lokus di masing-masing desa. Di tingkat desa juga ada posko, kemudian didistribusikan ke tingkat dusun,” katanya.

Kang DS mengungkapkan bahwa tenda-tenda ini masih bisa ditempati, selama belum ada keputusan dari BMKG bahwa rumah-rumah mereka jangan dulu ditempati. Setelah ada keputusan dari BMKG rumah mereka bisa kembali ditempati, baru warga bisa kembali ke rumah-rumah mereka.

“Warga yang rumahnya rusak berat, ini harus dipersiapkan tenda atau sambil menunggu warga tersebut mencari kontrakan untuk tempat tinggal sementara, dengan harapan kesehatan mereka terjamin,” tutur Kang DS.

Juga petugas kesehatan, kata DS, stand by di lapangan. Termasuk stand by di rumah sakit. “Fasilitas kesehatan yang mengalami kerusakan, hari ini insya Allah langsung diperbaiki,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah membahas pergeseran anggaran. “Apakah mau ngambil dana dari BLUD atau APBN, apakah dari Provinsi, kita juga belum koordinasi. Yang jelas, pasca bencana bangunan-bangunan yang rusak, seperti rumah warga, tempat ibadah, dan sarana pendidikan, itu semuanya akan diperbaiki,” tegas Kang DS.

“Persoalannya nanti ada bantuan dari APBN atau pemerintah pusat atau provinsi, ya alhamdulillah. Yang jelas kita harus siap melakukan perbaikan pascabencana,” katanya.

Lily Setiadarma