Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Nagrek Harus Segera Mengungsi ke Tempat Aman

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mendapatkan rekomendasi teknis terkait bencana pergerakan tanah atau longsor di Kampung Gamblung Timur RT 04/RW 03 Perumahan Pesona Parahiangan, Desa Nagreg Kendan, Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung.

Rekomendasi yang disampaikan Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG) itu menyebutkan masyarakat terdampak bencana gerakan tanah agar segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

“Pada rekomendasi teknis itu juga disebutkan agar masyarakat di sekitar daerah bencana lebih waspada. Terutama saat maupun setelah hujan deras yang berlangsung lama, karena daerah tersebut masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama di Nagreg, Senin (19/12/2022).

BPVMBG, kata Uka Suska, juga merekomendasikan untuk pemasangan rambu rawan bencana longsor di sekitar lokasi yang longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Penanganan longsor agar memperhatikan cuaca, agar tidak dilakukan pada saat dan setelah hujan deras, mengingat daerah tersebut masih berpotensi longsor susulan,” ujarnya.

Menurut Uka, BPBD berusaha untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana akibat gerakan tanah dan masyarakat dihimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Uka Suska menuturkan, faktor penyebab terjadinya tanah longsor di Kampung Gamblung Timur diperkirakan karena kemiringan lereng tebing yang terjal.

“Sifat tanah pelapukan dari batuan vulkanik (tuff dan lahar) yang sarat dan mudah luruh jika terkena air. Selain itu juga karena curah hujan yang tinggi dengan durasi lama sebelum terjadi gerakan tanah,” ujarnya.

Bencana alam longsor di Kampung Gamblung Timur tersebut terjadi Minggu (18/12/2022) pukul 01.00 WIB. Kemudian terjadi dua kali longsor susulan pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00 dan pukul 10.00 WIB setelah diawali dengan turun hujan deras di wilayah Kecamatan Nagreg sejak Sabtu sore.

Akibat bencana itu tujuh rumah mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsor tebing setinggi 40 meter tersebut.

Lily Setiadarma