Wujud Kerja Sama dengan Kadin dan PHRI, Bupati Bandung Resmikan Sentra Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

Bupati Bandung Dadang Supriatna sedang menandatangani prasasti pada peresmian sentra budidaya ikan nila sistem bioflok di PT Lapak Group Niaga, Jalan Anyar Nunuk Wetan, Desa Mekarsari Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Rabu (20/9/2023).

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan sentra budidaya ikan nila sistem bioflok di PT Lapak Group Niaga, Jalan Anyar Nunuk Wetan, Desa Mekarsari Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Rabu (20/9/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania dan Camat Pacet Asep Susanto serta sejumlah pelaku usaha.

Menurut Bupati, pengembangan sentra budidaya ikan nila sistem bioflok tersebut bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Kabupaten Bandung.

“Kebutuhan terhadap ikan nila ini sangat luar biasa. Makanya kita kembangkan budidaya ikan nila ini,” kata Dadang didampingi Ketua Kadin Kabupaten Bandung Agus Ruslan di sela-sela peninjauan sentra budidaya ikan nila sistem bioflok tersebut.

Dadang mengungkapkan, budidaya ikan nila ini mulai dirintis di Desa Mekarsari Kecamatan Pacet dan dirinya berharap agar diikuti oleh desa-desa dan kecamatan lainnya.

Dalam pelaksanaan budidaya ikan nila ini, lanjut Dadang, Kadin Kabupaten Bandung merupakan inisiator dan juga fasilitator.

“Kita juga membuka kesempatan kepada pihak lainnya untuk melaksanakan budidaya ikan, karena kebutuhan pasar ikan bisa disuplai produk yang dihasilkan di Kabupaten Bandung,” harap Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.

Kang DS juga mengungkapkan bahwa budidaya ikan nila ini selaras dengan program Pemkab Bandung yang ingin menciptakan 35.000 pelaku usaha di Kabupaten Bandung pada tahun 2023 ini.

“Saya harap Kadin Kabupaten Bandung bisa membantu mensukseskan program tersebut. Saat ini baru mencapai 20.000-an pelaku usaha, tinggal 15.000-an lagi pelaku usaha, sehingga nanti angka pengangguran di Kabupaten Bandung akan berkurang dan otomatis laju pertumbuhan ekonomi juga akan lebih meningkat,” tuturnya.

Kang DS berharap peresmian sentral budidaya ikan nila sistem bioflok ini bisa mewujudkan semangat Bedas dalam menumbuhkan pelaku UMKM Kabupaten Bandung menjadi penguat ketahanan pangan nasional.

“Para pelaku budidaya ikan tak perlu khawatir dengan modal karena kita sudah menyediakan Rp70 miliar di Bank BJB dan BPR Kerta Raharja untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Kang DS.

“Jika membutuhkan bibit, silakan komunikasi dengan Bu Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung,” sambungnya.

Lily Setiadarma