Soal Kelangkaan Pupuk, DPRD Kab. Bandung Minta Petani Bersabar

Seorang petani  tengah mengurus tanaman padi di sawah miliknya, di Desa Pamegaran Kecamatan Soreang Kab. Bandung , Jumat ( 9/01/2021 ), Photo Wartaparahyangan || Lee.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG  – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Firman B Somantri meminta petani bersabar dalam menghadapi kelangkaan pupuk bersubsidi.

Firman mengatakan bahwa DPRD Kabupaten Bandung sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung terkait keluhan petani tersebut. Kata Firman, saat ini adalah menunggu Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat untuk proses pendistribusian pupuk bersubsidi ke wilayah Kabupaten Bandung.

“Kami menghimbau kepada petani agar sabar, karena ini sedang diusahakan dalam beberapa hari, dua atau tiga hari,” Kata  Firman  kepada wartawan di soreang  Jumat  (8/01/2021).

Firman memastikan akan terus memantau proses pendistribusian pupuk bersubsidi ini. Dirinya sudah sering mendapatkan pengaduan langsung dari para petani, misalnya belum lama ini pengaduan dari petani dari Desa Babakan Kecamatan Ciparay.

Di lapangan, ungkap Firman, ketersediaan pupuk bersubsidi memang tidak ada. Justru yang tersedia adalah pupuk non bersubsidi. Tentu petani akan berpikir seribu kali jika menggunakan pupuk non bersubsidi, karena harganya yang tinggi.

“Perbedaan harganya sangat signiifikan,” katanya.

Jika jumlah kebutuhan pupuknya sedikit, maka tak masalah menggunakan pupuk non subsidi. Namun, jika kebutuhannya banyak, maka petani akan lebih memilih untuk menggunakan pupuk non subsidi. Oleh karena itu, tutur Firman, keluhan kelangkaan pupuk ini banyak datang dari para kelompok tani.

Dengan adanya kelangkaan kebutuhan petani tersebut, maka tentu akan mempengaruhi proses produksi di sektor pertanian. Kata Firman, bagaimanapun juga musim tanam, jangan ditunda-tunda. Dirinya dengan tegas meminta dinas terkait untuk segera menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk subsidi ini.

“DPRD Kabupaten Bandung sudah mendorong pemerintah untuk mengantisipasi masalah kelangkaan pupuk,” pungkas Firman.

Lily Setiadarma