Perumda Tirta Raharja Jamin Pengaliran Air ke Ciwidey Lancar Kendati Saat ini Musim Kemarau

Salah satu bak penampungan atau reservoar milik Perumda Air Minum Tirta Raharja yang ada di Tanjakanpanjang, Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung menjamin pengaliran air ke pelanggan di wilayah Ciwidey tetap lancar, sekalipun saat ini musim kemarau. Pasalnya, sumber mata air Cigadog, Rancabali, kondisinya masih relatif normal.

Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja, Harry Faisal, mengatakan, selama musim kemarau ini, aliran air untuk pelanggan di Ciwidey insyaAlloh tetap lancar.

“Berdasarkan pemantauan kondisi sumber mata air yang ada masih normal,” ujar Harry seraya menyebutkan, jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Raharja di Ciwidey saat ini sebanyak 1.988 pelanggan.

Menurut Harry, bagi pelanggan yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai penurunan kapasitas produksi dan aktivitas perawatan unit produksi pelayanan air minum Perumda Tirta Raharja, dapat mengirim pesan pengaduan ke Contact Center (WhatssApp Only) dinomor 082136866866 dan Aplikasi Tiraqu.

Sementara itu, salah seorang warga RT/RW 01/02 Kampung Pamekarsari Ciwidey, Widanengsih, mengatakan, sejauh ini aliran air PDAM ke rumahnya bisa dibilang masih lancar. Hanya saja disaat jam-jam sibuk penggunaan air oleh para pelanggan, misalnya menjelang Magrib, air tidak ngalir, dan ngalir lagi sekitar jam 21.00 WIB.

Pagi harinya sekitar jam 05.00, kata Widanengsih, air tidak ngalir lagi, dan ngalir lagi mulai jam 10.00 WIB. “Jadi kalau malam hari, air ngalirnya besar sekali,” ujar Widanengsih, yang menyebutkan hal itu sudah berlangsung sekitar sebulan terakhir.

Widanengsih juga sudah melaporkan hal itu ke Perumda. Jawab petugas, itu mungkin terjadi disaat lagi banyaknya pemakaian air oleh para pelanggan.

Karena itu Perumda Tirta Raharja menyarakan agar pelanggan menyiapkan penampungan air untuk mengantisipasi kejadian seperti yang dialami Widanengsih.

Lily Setiadarma