wartaparahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar pembekalan bagi 197 calon penerima Beasiswa Ti Bupati (Besti) gelombang 1 dan 2 Tahun Anggaran 2024 di Gedung Moch Toha, Komplek Pemda Bandung di Soreang, Kamis (7/11/2024).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bandung, Dra. Hj. Lilis Suryani, M.Si, menyatakan bahwa pembekalan ini penting untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan pendidikan tinggi.
“Kami memberikan pembekalan agar adik-adik mahasiswa memiliki bekal yang cukup saat mereka kuliah di perguruan tinggi, sehingga mereka dapat memaksimalkan potensi dalam program studi masing-masing,” jelasnya.
Sejak diluncurkan pada 2022, Besti terus berkembang. Pada tahun pertama, Besti memberikan beasiswa kepada 80 mahasiswa, kemudian meningkat menjadi 125 mahasiswa pada 2023, dan tahun ini mencapai 250 penerima.
Program Besti dirancang untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing, di samping untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi di Kabupaten Bandung sebagai bagian dari persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045. Karena pendidikan adalah modal besar untuk membangun generasi masa depan.
Beasiswa tersebut diperuntukan bagi warga yang memenuhi kriteria tertentu, seperti menunjukkan prestasi akademik atau non-akademik dan berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah.
Tahun ini, Besti membuka kesempatan bagi mahasiswa yang sedang menempuh kuliah hingga semester enam serta lulusan SMA yang sudah diterima di perguruan tinggi, dan dibuka dalam dua gelombang, Maret dan Agustus 2024.
Proses seleksi dilakukan dalam empat tahap yang mencakup wawancara dan tes hafalan Al-Qur’an bagi sebagian pendaftar. Dari 2.875 pendaftar, hanya 197 mahasiswa yang berhasil lolos seleksi ketat ini. Gelombang pertama yang dibuka pada Maret berhasil menyeleksi 133 penerima beasiswa, sementara gelombang kedua pada Agustus meloloskan 72 mahasiswa.
Dr. Ahmad Fadillah, Ketua Tim Seleksi Besti, mengungkapkan tahun ini Bupati Bandung menargetkan 250 penerima beasiswa. Kuota ini mencakup mahasiswa on going, guru ngaji, lulusan SMA sederajat, dan penerima Beasiswa Indonesia Emas Daerah (BIED).
“Kami menyediakan beasiswa untuk mahasiswa on going yang sedang kuliah hingga maksimal semester enam,” kata Ahmad. “Sasaran kedua adalah guru ngaji yang juga tengah menempuh pendidikan dan mendapat SK Bupati.”
Ahmad berharap penerima Besti tidak hanya unggul di bidang akademik tetapi juga berkontribusi positif di lingkungan mereka. “Kami ingin agar mahasiswa ini bisa memberikan dampak nyata di masyarakat,” ujarnya.
Program Besti, kata Ahmad, bukan sekadar bantuan pendidikan, tetapi sebuah investasi sosial, sehingga mahasiswa penerima Besti diharapkan mampu mendorong pembangunan Kabupaten Bandung melalui sumbangsih pemikiran, tenaga, dan dedikasi mereka.
Salah seorang penerima Besti, Rd. Alvito Ramadhani, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung, mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bandung atas program Besti yang diterimanya.
“Beasiswa ini sangat membantu kami dalam menyelesaikan studi dan berkontribusi kembali kepada masyarakat,” ujar Alvito seraya berharap dapat berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di daerah-daerah terpencil di Kabupaten Bandung.
Lily Setiadarma