WartaParahyangan.com
BANDUNG – Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 Tingkat Kabupaten Bandung berlangsung meriah dengan adanya spontanitas bagi-bagi doorprize sejumlah uang tabungan kepada 50 santri yang menjadi peserta upacara di Lapang Upakarti Soreang, Rabu (22/10/2025).
Bahkan Bupati Bandung Dadang Supriatna juga secara spontan memberikan doorprize ibadah umroh bagi salah seorang santriwati.
“Ini sebagai salah satu bentuk spontanitas perhatian dari kami Pemkab Bandung yang sudah hadir di tengah-tengah santri dan pesantren,” ucap Bupati Bandung seusai menjadi inspektur upacara peringatan HSN tersebut.
Bupati juga menyebutkan sejumlah Pemkab Bandung terhadap santri dan pesantren. Seperti lahirnya Perda Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren. Perda ini memberikan perhatian anggaran dari APBD, APBD Provinsi termasuk APBN untuk memfasilitasi keberadaan pesantren dalam rangka revitalisasi pondok pesantren.

Perhatian lainnya, kata Bupati, Pemkab Bandung tetap akan memberikan insentif guru ngaji tahun 2026, meski dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Kabupaten Bandung dipangkas pemerintah pusat hingga nyaris Rp1 triliun.
“Saya mohon doa dan dukungan dari seluruh santri dan kalangan pesantren agar Pemkab Bandung tetap bisa melakukan inovasi dan terobosan-terobosan yang terbaik untuk menyikapi pengurangan TKD ini,” ucap Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS juga menyebut program keberpihakan kepada madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah, yang bentuknya antara lain. pemberian hibah. Juga program sertifikasi gratis untuk bangunan masjid, masjid pondok pesantren, dan ponpes itu sendiri, termasuk digratiskan dari Perijinan Bangunan Gedung (PBG).
Hal itu sebagai tindak lanjut dari MoU antara Pemkab Bandung dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) dalam program sertifikasi gratis masjid dan ponpes, yang juga merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Bandung dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung.

“Sertifikasi ini penting dan kami sudah membentuk Satgas Penataan Pembangunan Pesantren. Termasuk untuk soal Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)-nya dan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung (SLF) kita gratiskan. Ini dalam rangka antisipasi agar tidak terjadi kasus-kasus seperti robohnya bangunan ponpes,” jelasnya.
Dalam kegiatan peringatan HSN 2025 yang bertema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” itu Kang DS juga menyatakan dukungan penuh kepada pesantren dan para kiai dalam rangka pembentukan karakter dan akhlaq serta adab, yang bisa menjadi bekal para santri ke depan sebagai cikal bakal para pemimpin di masa depan.
“Selamat Hari Santri. Semoga santri-santri yang saat ini sedang mondok, ngobong untuk menimba ilmu, insyaallah ke depannya akan lebih bermanfaat untuk dirinya sendiri, untuk keluarga, agama, bangsa dan negara,” katanya.
Lily Setiadarma











