Baleendah Kembali Direndam Bajir

Banjir  merendam rumah warga yang ada di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4). Agar tetap bisa menjalankan aktiftas di tengah kepungan banjir, sejumlah warga terpaksa memakai jasa penyewa perahu.

WARTAPARAHYANGAN.COM

BALEENDAH – Akibat  hujan intensitas tinggi  yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung siang hingga malam kemarin, menyebabkan sedikitnya delapan kecamatan kembali direndam banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara  melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Enjang Wahyudin, mengatakan, bahwa Kecamatan Baleendah, Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kecamatan Rancaekek, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Katapang, Kecamatan Solokanjeruk dan Kecamatan Kutawaringin, menjadi wilayah yang terendam banjir.

“Per 1 April 2020, ada 30.658 Kepala Keluarga dan 101.644 jiwa yang terdampak banjir. Sedangkan jumlah pengungsinya ada 1.130 Kepala Kelurga dan 3.298 jiwa. Untuk lokasi pengungsian terdapat di Gedung Inkanas, Shelter Parunghalang, Mesjid Al-Hidayah, Madrasah Nurul Haq, SDN 2 Bojongsoang, SDN Cijagra, Mesjid RW 17, Shelter Dayeuhkolot dan Ashofia,” ujar Enjang pada Rabu (1/4).

Meski harus basah kuyup, masih saja ada yang kreatif memanfaatkan kondisi banjir untuk memancing ikan.


Sementara itu ada 24.602  rumah,  45 sekolah, 95 tempat ibadah,  dan 45 fasilitas umum yang terendam banjir. Untuk ketinggiannya air berbeda-beda, dimana ketingiaan banjir yang tertinggi berada di titik 300 centimeter dan yang terendah berada dititik sepuluh centimeter.

“Kelurahan Andir menjadi wilayah dengan ketinggian air yang tinggi,” sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa banjir saat ini meningkat empat kali lipat karena selama tiga hari berturut-turut hujan turun. Meskipun Curug Jompong sudah dimaksimalkan, tetapi banjir ini hanya bisa dikurangi jika Sodetan Cisangkuy selasai. Tetapi untuk saat ini Sodetan Cisangkuy masih dikerjakan, mudah-mudahan bisa dipercepat, karena memang masih ada kendala, apalagi dengan adanya kondisi sulit yaitu pandemi Virus Corona yang sudah ada di Indonesia

“Tim PUPR juga merapatkan percepatan Sodetan Cisangkuy, karena jika sampai selesai maka tidak akan banyak air yang datang. Dan juga Sodetan Cisangkuy ini bisa melengkapi Curug Jompong, yang saya lihat sudah maksimal. Tetapi memang belum tuntas karena menunggu selesainya Sodetan Cisangkuy dan Danau baru yang ada di Andir,” papar Emil.

Emil juga meminta para pengungsi untuk diberi masker dan diantara para pengungsi harus diberi jarak untuk menjaga jarak aman dari sisi kesehatan masyarakat. Kemudian, pihaknya juga akan mengirimkan rapid tes untuk menyampling pengungsi. Hal tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada pengungsin yang terkena Virus Corona. Tetapi, jika ada pengungsi yang positif dari hasil tes rapid maka pihaknya akan melakukan tindakan kesehatan. “Artinya warga kita tarik ke unit-unit pelayanan kesehatan,” pungkas Emil.

Lily Setiadarma