WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Kabupaten Bandung terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan dan penerimaan pajak daerah. Melalui program mobil keliling PBB-P2 dan BPHTB, Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) turun langsung ke desa-desa, seperti ke Desa Cisondari, Kecamatan Pasirjambu.
Pada Selasa (3/6/2025), dua unit mobil pelayanan pajak parkir di halaman aula Kantor Desa Cisondari. Di sana Bapenda melaksanakan pelayanan pembayaran pajak untuk mencegah antrean panjang. Warga pun menyambut pelayanan ini dengan antusias, mengingat lokasi pembayaran pajak biasanya jauh dari permukiman mereka.
Kepala Bidang P2 Bapenda Kabupaten Bandung, Babam Nurjaman, SE, menjelaskan pelayanan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke- 384 . Dalam momentum ini, pihaknya menggulirkan program insentif pajak dan penghapusan piutang secara besar-besaran.
“Kami memberikan pembebasan piutang untuk ketetapan PBB-P2 di bawah Rp500 ribu. Jika warga membayar PBB tahun 2025, maka seluruh tunggakan sampai 2024 langsung kami hapus,” ujarnya.
Untuk nilai ketetapan di atas Rp500 ribu, Bapenda memberi potongan hingga 30 persen. Selain itu, denda untuk tahun pajak 2013 hingga 2024 juga tidak lagi dibebankan. Wajib pajak dapat menikmati insentif ini jika melakukan pembayaran antara 8 April hingga 30 Juni 2025.
Babam menyampaikan bahwa Bapenda memaksimalkan metode jemput bola melalui mobil keliling untuk menjangkau masyarakat yang jauh dari akses pelayanan. Ia menggandeng kolektor desa, kader pendapatan, dan kepala dusun untuk mendukung pelaksanaan di lapangan.

“Kami ingin seluruh masyarakat yang memiliki atau menguasai objek pajak dapat membayar tanpa kesulitan. Ini bagian dari upaya mendorong capaian target 2025 sebesar Rp163 miliar, yang kami harapkan bisa terlampaui,” jelasnya.
Melalui pendekatan langsung ke desa, Bapenda menciptakan efisiensi dan kenyamanan bagi masyarakat. Selain mempermudah akses, program ini juga mempercepat proses pembayaran sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak.
Kepala UPTD Pelayanan Pajak Wilayah 1 Soreang, Duddy Durajat, S.Sos., menyampaikan bahwa wilayah kerjanya mencakup delapan kecamatan, yakni Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu, Soreang, Cangkuang, Banjaran, Cimaung, dan Pangalengan.
“Kami melihat antusiasme masyarakat sangat tinggi. Meskipun hari ini server mengalami gangguan, kami tetap melayani. Warga bisa menyetor pembayaran hari ini, dan kami serahkan bukti pembayaran besok melalui desa,” ujar Duddy.
Menurut Duddy, pelayanan kali ini fokus pada Buku 1 dan 2, dengan ketetapan pajak di bawah Rp500 ribu. Jika wajib pajak membayar tahun ini, maka seluruh tunggakan sebelumnya akan langsung terhapus.
Sedangkan untuk Buku 3, 4, dan 5 yang memiliki nilai lebih besar, wajib pajak tetap mendapat keringanan. “Pokok pajak tahun 1994–2012 akan dikurangi 30 persen, dan dendanya dari 1994–2024 dihapus seluruhnya,” jelas Duddy.
Kepala Desa Cisondari, Dudi Wiwaha, sangat mengapresiasi kedatangan mobil pajak keliling ke desanya. Ia menilai program ini sangat membantu warganya dalam menunaikan kewajiban pajak.

“Warga tidak perlu repot ke kota. Sekarang mereka bisa bayar langsung di desa. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama yang menunggak pajak sejak beberapa tahun lalu. Harapan saya, semua warga bisa bayar 100 persen tahun ini,” katanya.
Dudi menyebutkan penduduk Desa Cisondari sekitar 11.000 jiwa, tersebar di 20 RW, dengan luas wilayah 2.100 hektare. Ia meyakini, dengan bantuan langsung dari Bapenda, tingkat partisipasi warga dalam membayar pajak akan meningkat drastis.
Hal senada disampaikan Ketua BPD Desa Cisondari, H. Wardiat Daryatna, S.Pd., M.Si., yang menyambut baik mobil pajak keliling tersebut. Ia menilai pendekatan langsung sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya membayar pajak.
“Dulu banyak yang menunda bayar karena jauh. Sekarang, dengan adanya mobil ini, mereka langsung datang. Saya sendiri sudah membayar dan pelayanannya sangat cepat dan ramah,” ungkapnya.
Wardiat menilai kehadiran petugas yang responsif dan ramah turut menciptakan suasana nyaman. Warga merasa dihargai dan lebih sadar akan pentingnya kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Program mobil keliling akan terus berlanjut ke berbagai desa lain di Kabupaten Bandung. Bapenda berharap seluruh warga bisa memanfaatkan program ini, terutama karena insentif dan penghapusan denda berlaku terbatas hingga akhir Juni.
Lily Setiadarma