WartaParahyangan.com
LEMBANG – Puluhan guru madrasah ‘Ngopi’ bareng dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzil, membicarakan berbagai hal termasuk mendiskusikan upaya peningkatan kualitas madrasah kedepan di tanah air terutama di Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan Ngopi yang dimaksud adalah kepanjangan dari Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) yang selama ini selalu diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag), Komisi VIII DPR RI dengan melibatkan stakeholder lainnya.
“Pendidikan Islam masih dihadapkan pada berbagai persoalan dan tantangan. Sebab itu kita harus terus melakukan ikhtiar agar pendidikan Islam di Indonesia makin maju di tengah arus bonus demografi yang dihadapi saat ini,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace saat menjadi pembicara Ngopi bersama guru madrasah di Lembang Kabupaten Bandung Barat, Minggu (3/9/2023).
Disebutkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat itu, di antara tantangan pendidikan Islam saat ini adalah bagaimana dunia pendidikan bisa memanfaatkan bonus demografi.
“Kalau dunia pendidikan kita tidak mampu memanfaatkan bonus demografi, kita akan sulit menjadi negara maju. Karena itu kita harus kerja keras mendorong supaya kualitas pendidikan kita semakin bagus. Kalau tidak, kita akan terjebak menjadi negara kelas menengah,” papar wakil rakyat dari Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu.
Kang Ace menjelaskan, sebagai alumni madrasah, pihaknya akan senantiasa berkomitmen dan terus mendorong supaya negara memberi perhatian pada pendidikan madrasah. Salah satunya mendorong peningkatan anggaran pendidikan di Kementerian Agama.
“Anggaran pendidikan terutama pendidikan Islam harus terus menerus diperjuangkan di Senayan. Makanya saya selaku pimpinan di Komisi VIII bagaimana berdebat dengan data supaya negara punya keberpihakan kepada pendidikan madrasah,” ungkapnya.
Ia berharap semua komponen bisa bersinergi untuk mencapai tujuan kemajuan pendidikan Islam ini. “Saya mohon doa dan dukungan semua pihak biar bisa terus berjuang di tingkat pusat. Bapak ibu sebagai praktisi di lapangan,” sambung Kang Ace.
Pada kesempatan itu juga ia meminta masukan dari praktisi pendidikan Islam agar kualitas pendidikan di Bandung Barat bisa makin maju dan berkembang.
Terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bandung Barat, Tedi Ahmad Junaedi, berpesan agar para guru terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mengasah kreatifitasnya. Menurutnya perkembangan teknologi informasi menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Pendidikan Islam.
“Sebab itu kita harus siap. Tugas kita sebagai guru, yang paling penting, bagaimana kita mendidik anak kita disamping menjadi waladun saleh (anak saleh) juga mendidik mereka untuk bisa beradaptasi dengan kemajuan dan perkembangan zaman,” sebut Tedi.
Asep R. Rasyid