WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pemerintah Desa (Pemdes) Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, mempercepat pengembangan infrastruktur desa melalui pembangunan jalan hotmix di wilayah RW 27 Kampung Lengka dan RW 28 Kampung Batulawang.
Pembangunan jalan yang selama ini menjadi akses vital masyarakat itu memanfaatkan Dana Bantuan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2025 senilai Rp98 juta. Karena kondisi jalan sebelumnya sering menghambat aktivitas harian masyarakat.
Oleh sebab itu, Pemdes Ciwidey memilih ruas sepanjang 210 meter dengan lebar 2,5 meter dan ketebalan 0,03 meter sebagai fokus utama. Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa mulai menggarap proyek tersebut pada Selasa-Rabu (18-19/11/2025) dengan pola kerja cepat. Tim menyiapkan peralatan, mengatur alur transportasi, dan memastikan setiap lapisan hotmix terpasang dengan rapi.
Kepala Desa Ciwidey, H. Yusuf Darmaji, mengawal langsung proses tersebut. Ia memantau pekerjaan bersama para perangkat desa agar kualitas hasilnya memenuhi standar.

“Sekarang kami mengeksekusi serapan anggaran Banprov untuk jalan hotmix sepanjang 210 meter. Lebarnya 2,5 meter dan ketebalannya 3 centimeter. Lokasinya berada di wilayah Kedus 6 yang menghubungkan RW 27 Lengka dan RW 28 Batulawang atau Rancagede. Warga memakai jalan ini setiap hari, terutama petani, pelajar, juga masyarakat yang pergi ke Pasar Ciwidey. Karena jalurnya sangat vital, kami harus bergerak cepat,” terang Yusuf.
Ia mengakui bagian lain dari jalur tersebut pernah tersentuh melalui program aspirasi, namun ruas yang kini dikerjakan memiliki intensitas mobilitas yang jauh lebih padat. Ia juga menekankan bahwa Pemdes Ciwidey ingin memberikan akses yang layak, karena jalur tersebut berperan sebagai pintasan menuju kawasan wisata.
“Jalur ini mengarah ke kawasan wisata Ciwidey. Banyak pengunjung melewati rute ini karena aksesnya lebih cepat. Rancagede menjadi simpul pentingnya. Maka dari itu, kami menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apresiasi kami khusus untuk Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi. Beliau memberi dukungan yang masyarakat rasakan langsung. Bantuan ini memperkuat ekonomi warga dan membantu kawasan pertanian berkembang,” tuturnya.
Wakil Ketua BPD Desa Ciwidey, Dadang Mulyana, ikut memantau kondisi lapangan. Ia menilai kecepatan pengerjaan ini menunjukkan keseriusan pemerintah desa dalam merespons kebutuhan publik.

“Manfaatnya besar sekali. Jalan ini semakin ramai, terutama saat Sabtu-Minggu. Banyak warga dan wisatawan lewat jalur alternatif ini dari arah Patengang dan daerah lain. Hotmix baru ini menghubungkan RW 28, RW 27, bahkan terhubung sampai Panyocokan. Warga sudah menunggu pembenahan ini sejak lama,” kata Dadang.
Ia mengapresiasi pemerintah desa karena selalu mengeksekusi pekerjaan secara cepat. “Saya mengapresiasi Bapak Kepala Desa yang mendapat amanah dari Gubernur. Bantuan Banprov ini benar-benar membantu warga. Saya berterima kasih kepada Bapak Dedi Mulyadi. Saya juga berterima kasih kepada Kepala Desa karena setiap pembangunan langsung bergerak,” katanya.
Ketua RW 27 Kampung Lengka, Ecep Anang, juga menilai pembangunan ini langsung mengubah mobilitas warga, terutama yang bekerja di sektor pertanian. Kondisi jalan yang sebelumnya rusak membuat warga harus mengurangi kecepatan, bahkan beberapa kali terhambat ketika membawa hasil panen.
“Sekarang jalannya mulus. Kami bisa membawa sayur-mayur lebih cepat. Anak-anak sekolah juga lebih nyaman. Sebelum diperbaiki, jalannya rusak sekali. Bahkan beberapa titik bergelombang. Jalur ini menghubungkan Panundaan, Panyocokan, dan Ciwidey. Kami sangat terbantu,” ujar Ecep.

“Saya berterima kasih kepada Pemerintah Desa Ciwidey, pemerintah kecamatan, dan tentu saja Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Warga di sini merasakan manfaatnya. Akses ini membuka mobilitas harian yang jauh lebih lancar,” sambungnya.
Ketua RW 28 Kampung Situraci, Dagus, menyebut jalur tersebut kerap digunakan pada akhir pekan. Mobilitas kendaraan meningkat karena wilayah tersebut mengarah ke beberapa titik wisata Ciwidey yang populer. Menurutnya, perbaikan jalan menjadi kebutuhan mendesak yang kini akhirnya terjawab.
“Sebelumnya kondisinya rusak parah. Jalan bergelombang dan tidak nyaman. Setelah dihotmix, warga bisa berjalan lebih aman. Sabtu dan Minggu, banyak kendaraan melewati jalur ini karena aksesnya dekat dengan kawasan wisata. Selain itu, jalur ini juga menjadi rute utama angkutan sayur mayur. Jadi kami sangat terbantu,” jelas Dagus.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Ciwidey, kepada Kabupaten Bandung, dan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Sekarang jalan sudah bagus dan bermanfaat,” katanya.
Lily Setiadarma

















