
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Muallaf Center Baznas (MCB) Kabupaten Cianjur berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan kepada para muallaf (orang yang baru memeluk Islam) baik dari sisi keimanan maupun ekonomi, sehingga mereka dapat menjadi muslim yang taat dan hidup secara mandiri.
“Saat ini ada 20 muallaf perempuan dari wilayah Kecamatan Ciranjang yang sedang kami bina secara intensif,” ungkap Ketua MCB Kabupaten Cianjur, yang juga Wakil Ketua I Kepala Bidang Pengumpulan Baznas Kabupaten Cianjur, Misbahudin, kepada WartaParahyangan.com, Senin (20/7).
Para muallaf tersebut, kata Misbahudin, sejak enam bulan lalu dibina secara rutin setiap minggu di aula kantor Baznas Cianjur dan di masjid-masjid sekitar tempat tinggal mereka.
Di sana, lanjut Misbahudin, mereka mendapatkan pengajaran soal-soal ibadah, syariah, aqidah, akhlak, tauhid, baca Al-Qur’an, dan dakwah. “Bagi muallaf yang secara ekonomi tergolong kurang mampu, juga mendapat bantuan modal usaha dari Baznas,” katanya.
Pembinaanya itu sendiri, katanya lagi, dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama selama enam bulan sudah selesai pada Juli ini, dan akan dilanjutkan selama enam bulan lagi hingga Desember nanti.
“Kami berharap dengan pembinaan yang intensif dan berkelanjutan seperti itu para muallaf tersebut sudah bisa mandiri dan melepaskan statusnya sebagai muallaf. Ini penting agar mereka tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meminta bantuan sosial kepada pemerintah atau kalangan swasta dengan mengatasnaman bantuan sosial untuk para muallaf,” papar Misbahudin.
Sebab di lapangan, lanjut Misbahudin, pihaknya kerap menemukan adanya muallaf yang keluar masuk kantor pemerintah dan datang ke rumah-rumah penduduk untuk meminta bantun dengan dalih sumbangan untuk muallaf.
“Ada yang sampai belasan tahun mereka melakukan hal itu, sehingga kesannya jadi kurang bagus, seolah-olah jadi muallaf itu secara sosial ekonomi hidupnya susah terus. Padahal ‘kan tidak begitu. Makanya MCB berupaya meminimalisir hal itu dengan melakukan pembinaan intensif dari dua sisi, yakni aqidah dan ekonomi,” ungkapnya
Memang, lanjut Misbahudin, cukup banyak juga sebetulnya muallaf yang secara ekonomi sudah mapan sejak sebelum mereka mengikrarkan dua kalimat syahadat, sehingga pembinaan yang diberikannya pun lebih fokus pada ajaran agama Islam.
“Tapi muallaf di Kabupaten Cianjur cukup banyak. Perkiraan kami sekitar 250 orang, dan banyak dari mereka yang tergolong kurang mampu. Ini akan menjadi prioritas garapan MCB,” katanya.
Menurut Musbahudin, selain membina 20 muallaf perempuan dari wilayah Kecamatan Ciranjang, MCB Cianjur yang bekerjasama dengan MCB Jawa Barat juga akan melakukan pembinaan kepada para muallat di wilayah Kecamatan Cikalongkulon.
“Saat ini kami sedang mendata para muallafnya. Insya Allah paling lambat Januari tahun depan, pembinaannya sudah bisa dimulai,” katanya.
(Asep R. Rasyid)