WartaParahyangan.com
BANDUNG – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah bisa bersinergi dalam memajukan Pendidikan Keagamaan Islam.
Hal itu disampaikan Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace pada acara Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) bersama guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kabupaten Bandung Barat di Hotel Takashimaya Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (3/11/2023).
“Komisi VIII DPR RI telah membahas anggaran Kementerian Agama pada tahun 2024 nanti yaitu sebesar Rp74 triliun. Dari total anggaran itu, terdapat sebesar Rp62,3 triliun untuk fungsi pendidikan,” jelas Kang Ace.
Disebutkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat itu, jumlah untuk fungsi pendidikan itu salah satunya diperuntukkan bagi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), madrasah hingga perguruan tinggi di bawah Kemenag RI.
“Jumlah anggaran ini tentu masih kurang sehingga membutuhkan dukungan anggaran tambahan dari pemerintah daerah. Sebab itu mengelola Pendidikan Agama Islam memerlukan sinergi berkelanjutan,” ujar anggota DPR RI asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bandung dan Bandung Barat tersebut.
Kang Ace berharap, pendidikan agama bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi harus sinergi dengan pemerintah daerah. Sebab jika dikalkulasikan dengan segala kebutuhan yang seharusnya anggaran Kemenag itu masih sangat terbatas.
“Nanti saya akan tindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) tentang Madrasah di Kabupaten Bandung Barat ini,” sebut Kang Ace.
Pada kesempatan itu, Kang Ace, sempat menyampaikan kekecewaannya karena Pemda Kabupaten Bandung telah mencabut Perda tentang Madrasah Diniyah. Padahal ada peran penting kelembagaan madrasah diniyah termasuk keberadaan guru PAI dalam membentuk karakter anak bangsa.
“Bapak ibu memiliki peran strategis agar peradaban kita tetap pada nilai-nilai agama yang kuat. Sebab dalam era saat ini sangat penting bagaimana membangun akhlak anak-anak di tengah pesatnya kemajuan teknologi,” katanya.
Asep R. Rasyid