WartaParahyangan.com
KOTA SUKABUMI – Mahasiswa Sukabumi menggelar Symphony of Evolution 2025 di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Selasa 25 November 2025. Pagelaran ini menjadi ruang kreatif bagi mahasiswa untuk menghadirkan kekayaan budaya Garut dalam sentuhan modern.
Ketua Panitia Muhamad Wildan Rajaba, mengungkapkan acara ini menggabungkan pembelajaran eko wisata dengan eksplorasi seni dan potensi lokal.
Dalam pagelaran ditampilkan berbagai cerita rakyat Garut, seperti legenda Situ Bagendit, pertunjukan teater, hingga souvenir bertema perairan yang terinspirasi dari Sungai Cimanuk.
Sebelum merancang acara, tim panitia melakukan riset dan mengumpulkan informasi dari beragam narasumber. Garut dipilih karena kekuatan budayanya dan karena beberapa mahasiswa berasal dari daerah tersebut, sehingga memahami kearifan lokal lebih mendalam.

Tak hanya budaya, peserta juga mengenalkan produk-produk kesehatan dan souvenir yang disesuaikan dengan kebutuhan era sekarang. Salah satu yang menarik perhatian adalah inovasi minuman herbal yang dikemas lebih modern agar digemari generasi muda.
Panitia menyebutkan bahwa produk herbal perlu diperkenalkan kembali karena banyak gen-z yang belum mengenal jenis serta manfaatnya. Tiga UMKM turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dari total 12 UMKM yang mereka jalin kerja sama.
Acara juga melibatkan mahasiswa semester 1, 2, dan 3 serta alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan kehadiran 150 peserta. Untuk memperkuat pesan pelestarian budaya, panitia dan peserta kompak mengenakan kostum bernuansa batik.
Humas Panitia, Sabrina berharap event tersebut dapat menjadi cikal bakal kembalinya generasi Gen-Z dalam menghidupkan budaya Garut yang penuh sejarah. “Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya yang ada,” ujarnya.
Jenal











