WartaParahyangan.com
BANDUNG – Pasca menumpahkan kekesalannya dengan menanam pohon pisang dan pohon hanjuang di badan jalan karena ruas jalan Cilame-Cikoneng yang rusak berat tak kunjung diperbaiki, kini warga mendapat secercah harapan.
Hal itu menyusul turunnya tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Sarana Prasarana (Sapras) Ciwidey, Jajang Supendi, S.A.P., melakukan peninjauan kerusakan ruas jalan Cilame-Cikoneng, Selasa (3/9/2024).
Sebelumnya, seperti diberitakan Wartaparahyangan.com, Senin (2/9/2024), warga Desa Cikoneng, nekat menanam pohon pisang dan hanjuang di beberapa titik jalan yang rusak, sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah yang tak kunjung memperbaiki ruas Cilame-Cikoneng yang melintasi Desa Cikoneng, Kecamatan Pasirjambu.
Karena itu, kedatangan UPTD Sapras Ciwidey yang hari ini melakukan pengecekan ke lokasi, menjadi secercah harapan bagi warga Desa Cikoneng, sekalipun belum pasti kapan jalan tersebut diperbaiki.
Turut mendampingi UPTD Sapras Ciwidey dalam peninjauan itu, Kasi Pembangunan, Zeni Herdiana, Sekretaris Kecamatan Pasirjambu Dani Ramdani, Kanit Pol PP, Staf Kecamatan H. Ahmad Setiadi serta Kades Cikoneng H. Ihsan Nurjaman.
Kepala UPTD Sapras Ciwidey, Jajang Supendi, menjelaskan, dari hasil peninjauan di lapangan memang ada beberapa titik yang perlu ditangani.
“Dari 7,2 km panjang jalan Cilame-Cikoneng, sepanjang hampir 2 km memang belum tertangani. Dari 2 km tersebut, yang benar-benar rusak berat sekitar 500 m. Mudah-mudahan dalam anggaran perubahan tahun ini, kerusakan jalan Cilame-Cikoneng itu masuk prioritas perbaikan,” tutur Jajang.
Untuk realisasinya, lanjut Jajang, mudah-mudahan setelah dianggarkan di Anggaran Perubahan, sekitar bulan November/Desember tahun ini perbaikan jalan itu bisa dikerjakan.
“Untuk teknisnya, jalan yang rusak itu dicor. Kalau di-hotmik itu bangunan pelengkapnya tidak ada, seperti salurannya. Tapi kalau dicor insyaallah akan kuat. Tapi kalau dicor akan membutuhkan waktu 1 minggu lebih agar kering. Tetapi kalau di-hotmik memang cepat bisa 1 hari beres, hanya resikonya karena tidak adanya bangunan pelengkap jalan, jadi hotmiknya akan cepat rusak,” papar Jajang.
Untuk anggaran sendiri, kata Jajang, diperkirakan sekitar Rp180 juta sampai Rp190 juta. Itu untuk perbaikan jalan yang rusak berat sepanjang 500 m.
Jajang juga berpesan kepada masyarakat agar bersabar. Pihaknya minta waktu, karena UPTR tidak tinggal diam dan tidak ada dari UPTR itu membiarkan jalan itu rusak.
“Kami juga ingin jalan itu segera diperbaiki. Insyaallah untuk jalan Cikoneng Rancasampih itu adalah prioritas. Karena di sana itu ada penghubung antar kecamatan dan jalur wisata atau jalan alternatif,” kata Jajang.
Hal senada disampaikan Sekretaris Kecamatan Pasirjambu, Dani Ramdani, S.T.P., M.M., yang berharap agar masyarakat bersabar. Karena setelah ditinjau UPTD Sapras Ciwidey bersama pemerintah Kecamatan Pasirjambu, ada upaya dari PUTR untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak itu.
“Hasil survei bareng-bareng ke lapangan tadi, mungkin akan ada prioritas untuk memperbaiki jalan tersebut, kami dari kecamatan juga ikut mendorong agar perbaikan itu bisa dilaksanakan,” katanya.
Lily Setiadarma