WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Sejumlah wisatawan mulai dilayani para pengelola objek wisata di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian, sejumlah pengelola objek wisata tetap mematuhi aturan pengurangan kapasitas pengunjung dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
General Manajer Glamping Likeside, Endang Suherman, merasa bersyukur dengan kembali beroperasinya Glamping Lakeside setelah ditutup hampir dua bulan lamanya. Pada saat ini, di area Glamping Lakeside hanya bisa menampung sebanyak 350 pengunjung sedangkan di area Situ Patenggang hanya bisa menampung sebanyak 300 pengunjung.
“Kita juga tetap menjaga kapasitas pengunjung di Pinisi Resto sebanyak 50 persen,” ujar Endang saat ditemui Pinisi Resto Glamping Lakside Rancabali pada Minggu (14/5).
Pihaknya juga telah membuka wahana baru yaitu jembatan apung yang dibentangkan diatas danau dengan luas sepanjang 200 meter. Kemudian ada juga track pinggir danau yang sudah bisa digunakan oleh pengunjung. Wahana tersebut dibangun agar pengunjung lebih dekat dengan area danau untuk berselfie ria.
“Selain itu juga agar pengunjung lebih mudah menikmati suasana dipinggir danau,” sambungnya.
Endang memastikan protokol kesehatan di Glamping Lakeside sudah diterapkan dengan baik. Seperti tersedianya tempat cuci tangan bahkan juga banner yang berisi himbauan pencegahan Covid 19 untuk masyarakat.
“Ada juga dari pihak kepolisian yang datang kesini untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan,” jelas Endang.
Endang berharap baik pekerja maupun pengunjung bisa selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, karyawan tiketin di Teras Bintang, Agus Sena mengatakan, besaran tiket yang dibebankan kepada pengunjung hanya Rp20 ribu. Agus mengatakan salah satu keunikan dari Teras Bintang adalah pengunjung bisa mengambil gambar dari atas bukit, yang pemandangannya bisa berupa kebun teh, dan kapal pinisi atau danau.
“Kunjungan hari pertama buka baru ada delapan orang,” ujar Agus.
Agus menyakinkan pengunjung untuk tidak perlu cemas karena pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Rancaupas
Duty Manager Ranca Upas Hendrik Apialawan mengatakan, hari pertama pembukaan objek wisata Rancaupas berjalan dengan lancar. Pihaknya mengaku sudah menjalankan protokol kesehatan yang baik. Sebelum masuk pengunjung diwajibkan melakuka pengukuran suhu tubuh menggunakan thermo gun, pengunjung wajib menggunakan masker serta mencuci tangan.
“Kita siapkan staff khusus yang mengingatkan pengunjung untuk mematuhi protokol kesehatan,” jelas Hendrik.
Pada hari pertama pembukaan, ada 320 pengunjung yang datang ke Rancaupas. Jumlah tersebut memang lebih jauh dibandingkan masa sebelum Covid 19. Kata Hendrik, setiap harinya ada pemantauan yang dilakukan oleh petugas dari Disparbud Kabupaten Bandung.
“Kita yakin Rancaupas aman dikunjungi pengunjung,” katanya.
Salah seorang wisatawan asal Purwakarta, Anggi, mengatakan bahwa Rancaupas adalah objek wisata yang memiliki suasana yang nyaman, karena memang lokasinya yang didominasi dengan pepohonan.
“Kebetulan lagi libur, wisata juga sudah dibuka oleh pemerintah. Jadi kita manfaatkanlah waktu liburan bersama keluarga,” ucap Anggi.
Anggi mengapresiasi protokol kesehatan yang sudah diterapkan dengan baik oleh pengelola objek wisata, seperti penyemprotan disinfektan untuk kendaraan dan penyediaan handsinitizer.
Lily Setiadarma