Poin Penting Musrenbang Kecamatan Rancabali, Fokus Atasi Sampah, Rutilahu, dan Penguatan Ekonomi

Ketua Tim Musrembang Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana M.S.i., saat membuka kegiatan musrembang di Aula Kecamatan Rancabali, Jumat (2/2/2024). Foto Lily Setiadarma

WartaParahyangan.com

BANDUNG – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Rancabali tahun 2024 yang diadakan di Aula Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Jumat (2/2/2024), menghasilkan beberapa poin penting, di antaranya mengatasi sampah, renovasi rutilahu dan penguatan ekonomi.

Ketua Tim Musrenbang Kabupaten Bandung, Drs. H. Rukmana, M.Si., yang mewakili Bupati Bandung, Dr. HM. Dadang Supriatna, S..Ip., M.Si., saat membuka Musrenbang tersebut menekankan pentingnya perencanaan pembangunan yang partisipatif dan akuntabel untuk mencapai kemajuan di wilayah Rancabali.

Sedangkan Camat Rancabali, Kankan Taufik Barnawan, S.IP., menitikberatkan pada tiga masalah utama di wilayahnya, yakni rutilahu (rumah tidak layak huni) di kawasan perkebunan, dan pihaknya akan mendorong koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi permanen.

Kemudian, pengelolaan sampah. “Mengingat Rancabali adalah daerah wisata, pengelolaan sampah yang efektif dan berkelanjutan menjadi prioritas untuk menjaga kenyamanan wisatawan,” kata Kankan.

Selanjutnya, penguatan UMKM dan bantuan bibit untuk petani. “Peningkatan UMKM dan bantuan bibit bagi petani di tengah cuaca ekstrim diharapkan dapat menggerakkan kembali roda ekonomi di Rancabali,” ujar Kankan.

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Rancabali, Asep Kurniawan, selaku Ketua Panitia Musrenbang, memaparkan hasil dari 257 usulan dari 5 desa di wilayah Rancabali.

Camat Rancabali Kan Kan Barnawan saat memberikan sambutan pada kegiatan musrembang di Aula Kecamatan Rancabali, Jumat (2/2/2024). Foto Lily Setiadarma

Usulan tersebut terbagi menjadi tiga bidang, yakni pembangunan manusia dan pemerintahan dengan 124 usulan, perekonomian 54 usulan, serta infrastruktur dan kewilayahan 79 usulan.

Asep juga menyebutkan, prioritas utama Musrenbang Rancabali tahun 2025 adalah pengembangan potensi wisata sebagai sumber pendapatan utama, penanganan rutilahu melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak, serta pengelolaan sampah untuk mewujudkan Rancabali sebagai daerah wisata yang asri dan berkelanjutan.

“Total anggaran yang diajukan mencapai Rp27 miliar, yang kemudian dikaji ulang menjadi Rp19 miliar. Besarnya anggaran ini menunjukkan tingginya kebutuhan pembangunan di wilayah Rancabali,” kata Asep Kurniawan.

Kepala Desa Patengan, Asep Ester, mengapresiasi peran serta pemerintah daerah Kabupaten Bandung dalam Musrenbang ini. Ia menekankan pentingnya fokus pada tiga prioritas utama. Pertama, pengelolaan samph. Ini menjadi isu krusial untuk menjaga kebersihan dan keindahan Rancabali sebagai daerah wisata.

Kedua, Program Rutilahu di wilayah PTPN. Hal ini dapat membantu masyarakat yang tinggal di sekitar perkebunan untuk memiliki hunian yang layak. Ketiga, pemberdayaan UMKM dan bantuan bibit untuk petani. Ini penting untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memperkuat sektor usaha kecil dan menengah serta membantu petani dalam menghadapi cuaca ekstrim.

“Saya berharap Musrenbang Rancabali dapat menghasilkan solusi dan program konkret untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan wilayah Rancabali,” katanya.

Lily Setiadarma