
WartaParahyangan.com
CIANJUR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur takkan merefosing anggaran sektor infrastruktur selama penerapan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Sebab memang anggaran penanganan Covid-19 pada PPKM Darurat dialokasikan dari kegiatan-kegiatan nonesensial dan nonprioritas yang belum dilaksanakan.
“Pembangunan infrastruktur dan konstruksi selama penerapan PPKM Darurat tidak akan terganggu. Sebab pembangunan harus tetap berjalan,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman di sela peluncuran program Jalan Penunjang Ekonomi (Jalapeno) sekaligus pengecoran jalan Desa Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Kamis (8/7/2021).
Program Jalapeno merupakan implementasi dari Program Kerja 100 Hari pertama Bupati dan Wakil Bupati Cianjur yang masuk Program 1.000 Kilometer Jalan Beton, dan Pemkab Cianjur menargetkan pembangunan 1.000 kilometer jalan beton akan dilaksanakan selama 5 tahun. “Kita akan terus melakukan pembetonan jalan ini setiap tahun,” katanya.
Herman mengingatkan pihak rekanan untuk tidak memainkan spesifikasi konstruksi infrastruktur jalan. Karena dirinya memahami betul teknis spesifikasi konstruksi jalan, sebab dia cukup lama menjadi birokrat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
“Buat saya ini nostalgia, karena saya saat jadi ASN dulu, saya merupakan pengawas lapangan. Jadi saya tahu betul secara teknis. Saya mohon kepada pihak rekanan yang melaksanakan pekerjaan infrastruktur, jangan main-main. Harus sesuai spesifikasi teknik,” tegas Bupati.
Pihaknya juga menegaskan agar rekanan jangan mengambil keuntungan berlebihan. Karena dalam rencana anggaran biaya (RAB) sudah ada keuntungan buat rekanan, sehingga kualitas jalan beton bisa lebih bagus lagi.
“Saya bersama Pak Wabup dan Forkopimda akan terus memantau pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk memastikan kualitas pekerjaannya,” pungkas Bupati.
(Asep R. Rasyid)