WartaParahyangan.com
CIANJUR – Fenomena langka hari tanpa bayangan atau day with no shadow akan terjadi Senin (2/3) di Kota Bandung, dan Cianjur serta beberapa kota lain di Jawa Barat dengan selisih waktu rata-rata dua menit.
Menurut anggota Dewan Hisab dan Rukyat Daerah (DHRD) Kabupaten Cianjur, H. Hilman Saukani, fenomena tersebut terjadi karena di Kota Bandung pada saat matahari transit di atas kepala kita, sekitar jam 12:01:40 WIB, benda-benda yang berdiri tegak tanpa penampang akan tidak memiliki bayangan. Sebab ketinggian matahari hampir mendekati 90 derajat (89.9°).
“Khusus di Kota Cianjur, fenomena seperti itu terjadi pada jam 12:03:40 WIB. Jadi ditambah dua menit dari waktu di Bandung,” kata Hilman kepada WartaParahyangan.com, Minggu (1/3) sore.
Bagi kaum muslimin, katanya lagi, fenomena tersebut dapat digunakan untuk observasi waktu Zuhur.
Hilman menjelaskan, pada saat matahari transit atau berada di titik kulminasi/istiwa, benda-benda tegak lurus akan hilang bayangannya, lalu perlahan-lahan bayangannya akan kembali muncul seiring dengan “pergerakan” matahari.
‘Pada saat bayangan muncul itulah waktu Zuhur,” kata Hilman yang juga Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cianjur.
Untuk Kota Bandung, sambung Hilman, secara hisab waktu Zuhur jam 12:04 WIB, ini sudah ditambah ihtiyat. Sedangkan untuk di Cianjur tinggal ditambah dua menit.
(Asep R. Rasyid)