WartaParahyangan.com
BANDUNG – Sebanyak 400 siswa kelas 7-8 dan guru pendamping SMPN 1 Pasirjambu, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, menggelar kegiatan outing class Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ke pabrik simping di Kabupaten Purwakarta, beberapa waktu lalu.
Kepala SMPN 1 Pasirjambu, Kartika Prapti Diah Handayani, S.Pd., MPd., mengatakan outing class tersebut merupakan bagian dari kegiatan P5, sesuai dengan program yang dimuat dalam Kurikulum Merdeka, yang memang harus melaksanakan.
“Gelar karya dalam P5 itu intinya bagaimana menanamkan karakter dimensi Pancasila dalam diri para siswa,” ujar Kartika kepada Wartaparahyangan.com saat ditemui di kantornya, Senin (18/12/2023).
Menurut Kartika, setelah mereka mendapatkan teori penjelasan tentang dimensi-dimensi Pancasila, barulah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian juga karena ini teknologinya tentang teknologi pangan, maka pihaknya berupaya agar siswa memiliki jiwa kewirausahaan.
“Sebelumnya kita melakukan outing class ini ke home industry yang ada di sekitar Pasirjambu, seperti mengunjungi pabrik pembuatan dodol jambu dan strobery. Setelah kita ajak mereka ke luar kota, yakni ke Purwakarta, mengunjungi home industri/pabrik pembuatan simping. Kenapa ke luar kota, tak lain untuk membandingkan bagaimana home dikembang di setiap daerah,” tuturnya.
Dalam kunjungan home industry ke pabrik simping itu, para siswa diajak untuk melihat proses produksi simping.
“Tujuan utama dari kegiatan P5 tersebut adalah agar siswa memiliki karakter nilai-nilai Pancasila. Tentu tentu tidak sekaligus memiliki karakter dari ke 5 silanya. Tapi secara bertahap atau sedikit demi sedikit. Mudah-mudahan selepas mereka keluar SMP, karakter-karakter yang ada dalam Pancasila, sudah betul-betul dimiliki mereka dan dilaksanaka dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Kartika.
Ketua panitia outing class P5, Yadi Supriadi, S.Pd., menyebutkan, kegiatan outing class dari SMP Pasirjambu yang diikuti siswa kelas 7 dan 8 itu merupakan program P5 yang diimplementasikan dalam kegiatan kunjungan ke lapangan berkaitan teknologi pangan yaitu ke home industry simping yang ada di Purwakarta.
“Dari sana, sebagai refreshingnya para siswa diajak berwisata ke Cikao Park, masih di Purwakarta. Jadi untuk penyegaran setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan yang utama yaitu kunjungan home industry simping. Di lokasi objek wisata Cikao Park, mereka having fun, dan alhamdulillah tidak terjadi apapun, sehingga kami pulang lagi dalam keadaan sehat dan selamat,” papar Yadi.
Tujuan kunjungan home industry teknologi pangan tersebut, kata Yadi, bukan hanya agar siswa tahu bagimana proses pembuatan simping atau makanan olahan lainnya. “Tapi lebih dari itu diharapkan mereka bisa jadi pengusaha, jadi entrepreneur muda atau minimal punya kreativitas yang tinggi tentang pangan,” katanya.
Salah seorang siswa kelas 7, Farida, mengaku senang bisa berkunjung ke pabrik simping di Purwakarta, karena dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang teknologi pangan. “Ya, saya seneng, seru juga. Bareng teman-teman, di sana kita eksplor juga cara pembuatannya dan waktu pengemasannya,” ujar Farida.
“Mudah-mudahan kegiatan seperti itu semakin membuka cakrawala kita tentang teknologi pangan, khususnya yang mudah-mudah dulu, seperti olahan makan tradisional,” sambungnya.
Lily Setiadarma