Ngawangkong Bari Ngopi yang diselenggarakan Bagian Protokol dan Informasi Pimpinan Pemkab Bandung, di Komplek GBS – Soreang , Kamis (23/12). — Foto – Lee
WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG — Menghadapi natal dan tahun baru (Nataru) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung siagakan personil dan alat kebencanaan di titik rawan bencana, khususnya tempat wisata.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Kabupaten Bandung Diki Sudrajat, ada sejumlah daerah rawan bencana alam di tempat yang sering dikunjungi wisatawan. Seperti daerah Pacira (Pasirjambu,Ciwidey dan Rancabali) serta daerah di wilayah Pangalengan. Daerah tersebut rawan terjadi bencana terutama longsor.
“Di daerah tempat wisata itu kita siapkan antisipasi bencana, baik personil atau peralatan. Kita juga kerjasama dengan DPUTR untuk siagakan alat berat,” ujar Diki dalam acara “Ngawangkong Bari Ngopi 2021”, yang diselenggarakan Bagian Protokol dan Informasi Pmpinan Pemkab Bandung, di komplek Gedung Budaya Sabilukungan (GBS) Jalan Al Fath, Soreang, Kamis (23/12).
Sementara untuk siaga gempa, kata Diki, juga disiapkan alat pendeteksi dini bila terjadi gempa bumi yang di diaktifkan 24 jam di Kantor BPBD Kabupaten Bandung, Soreang.
Sedangkan untuk diteksi dini longsor dan banjir, Diki mengaku, BPBD belum memiliki. Namun biasanya alat tersebut disediakan di desa-desa daerah rawan bencana. “Misalnya bila terjadi banjir ada peringatan serine, namun untuk BPBD alat ini belum dimiliki. Tahun depan mungkin kita akan ajukkan,” paparnya.
Kaitan anggaran kebencanaan, kata dia, tahun ini BPBD Kabupaten Bandung mendapat anggaran total sebesar Rp 1,8 miliar. Anggaran sebesar itu diantaranya digunakan di masing-masing bidang sekitar Rp 600 juta per bidang serta digunakan untuk penanganan Covid 19 yang dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan.
Diki menginbau, agar masyarakat selalu waspada terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. Khususnya saat malam pergantian tahun, sebaiknya tinggal di rumah saja.
Lily Setiadarma