Sampono Care Peduli Korban Bencana, Bangun Rumah Tahan Gempa di Cugenang

Bupati Cianjur Herman Suherman, didampingi perwakilan Sampono Care, sedang meresmikan RTB Gempa sekaligus menyerahkannya kepada warga terdampak di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Senin (19/12/2022).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Sebagai wujud kepeduliannya terhadap warga terdampak gempa bumi Cianjur, Sampono Care membangun dua unit Rumah Tanggap Bencana (RTB) Gempa di Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Dua unit RTB atau rumah tahan gempa tersebut secara simbolis diserahkan Bupati Cianjur Herman Suherman, didampingi perwakilan Sampono Care, kepada Deden Hamdani warga Kampung Mangunkerta RT/RW 001/08, Desa Mangunkerta, dan Karom warga Kampung Cijedil RT/RW 002/04, Desa Cijedil, Senin (19/12/2022).

Perwakilan Sampono Care, Nurul Fatimah, SE, menjelaskan penyerahan RTB Gempa kepada warga tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sampono Care dalam membantu penanggulangan korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang terjadi 4 pekan lalu.

Di kecamatan tersebut Sampono Care mendirikan posko peduli korban bencana mandiri untuk membantu penanganan korban gempa mulai dari evakuasi, mendirikan tenda darurat untuk warga terdampak, membuka dapur umum, menyalurkan bantuan logistik, mendirikan MCK, mushola dan membangun RTB Gempa. RTB ini dirancang dan dibangun oleh PT Infra Karya Pratama (IKP).

Menurut Direktur PT IKP, Siti Rumiati, SE, rumah tahan gempa tersebut dirancang dan dibangun dengan desain yang mempertimbangkan potensi gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur.

Inilah rumah tahan gempa atau RTB Gempa bantuan dari Sampono Care, tampak unik dan artistik.

“RTB Gempa ini mendekati bangunan rumah tipe 36 dengan ukuran 6 x 6 meter, terdiri dari ruang tamu yang terhubung dengan ruang keluarga dan dapur, memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi serta dilengkapi dengan saluran pembuangan,” ungkapnya.

Rumiati juga menjelaskan, RTB Gempa dibangun dengan menggunakan material yang relatif ringan, cepat dalam proses pembangunannya, dan biayanya pun relatif murah, sekitar Rp50 juta sampai Rp60 juta per unit. “Pembangunanya hanya butuh waktu 2 minggu,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati Cianjur Herman Suherman berharap rumah tahan gempa yang dirancang PT IKP dapat dijadikan contoh oleh masyarakat yang terdampak gempa, khususnya yang rumahnya masuk kategori rusak berat, dalam membangun kembali rumahnya tersebut.

“Namun tentunya masyarakat ketika akan kembali membangun rumahnya harus mempertimbangkan wilayah aman, tidak berdekatan dengan sesar atau patahan Cimandiri dan patahan Cugenang, sesuai dengan rekomendasi dari BMKG,” kata Herman.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada Sampono Care atas kepeduliannya terhadap warga terdampak gempa bumi Cianjur.

Iim/rus