WartaParahyangan.com
SUKABUMI – Pesantren Guru Qur’an Bintang Al-Qur’an yang berada di bawah naungan Yayasan Mulia Mandiri, Semplak, Kota Bogor, telah mengadakan Program Santri Peduli Gempa Cianjur.
Program itu merupakan kegiatan trauma healing untuk korban bencana gempa yang dilaksanakan oleh santriwati mukim dengan pendekatan Al-Ouran. Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari yang diwakili 15 santriwati mukim (setingkat SMP & SMA), yang dimulai sejak Rabu (28/12-22) sampai Senin (2/1-23) di 6 wilayah kampung berbeda yang terdampak bencana gempa.
Menurut Kapten Program Santri Peduli Gempa Cianjur, Muhana, program ini merupakan wujud kepedulian, empati para santri Bintang Al-Our’an atas ujian dan musibah yang telah dialami masyarakat di Cianjur.
“Kita membantu, menghibur dan mengajak mengaji, bermain bersama dengan masyarakat, agar mereka tetap bahagia dan dekat dengan Allah SWT dalam berbagai kondisi, termasuk melalui program-program yang kami buat,” kata Muhana.
Bentuk kegiatan yang kurang lebih sama, lanjut Muhamad, juga dilaksanakan di setiap kampung yang terkena bencana, yaitu berupa tausyiah oleh Ustadz Ambu Galuh Chrysanti, ST, dan Ustadz DR. Zahid Mubarok, S.Th.I, M.E.I.
Di Kampung Garogol Kidul, mereka juga memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia, di samping melaksanakan Qur’an healing, doa bersama, belajar tahsin Surah Al-Fatihah untuk ibu dan anak-anak, lomba keluarga yang diikuti ibu-ibu dan anak-anak, permainan dan dongeng anak-anak, makan/ngaliwet bereng, taklim bapak-bapak, serta mancing ikan bersama warga.
Puncak acara “Kumpul Keluarga” dengan tema “Semangat, Bangkit, Bismillah, Allahu Akbar”, dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Mubtadi’in pimpinan KH. Solihin, M.A, di Kampung Garogol Kidul RT 004/05, Desa Cibulakan, Kecamatan Cigeunang, Sabtu, 31 Desember 2022.
Menurut Pimpinan Pesantren Guru Qur’an Bintang Al-Qur’an, Galuh Chrysanti, pesantren dengan santriwati mukim 18 (tingkat SMP dan SMA) serta 500 santri online, melaksanakan Program Santri Peduli Gempa Cianjur ini diwakili para santriwati mukim yang merupakan bagian dari program belajar mengajar, implementasi ilmu yang sudah didapat serta berinteraksi langsung dengan warga korban gempa serta meningkatkan kualitas dan karakter santriwati dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat.
“Termasuk Yayasan Mulia Mandiri, 1 minggu sejak gempa terjadi hingga saat ini, telah membuat Posko Peduli Gempa Cianjur baik di Bogor maupun Cianjur, dimana kami berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain di Bogor dalam menerima dan menyalurkan bantuan dari para dermawan untuk korban terdampak gempa,” tutur Galuh.
Lembaga-lembaga itu antara lain Saung Tahfidzh Bintang Al-Qur’an, Yayasan Ponpes Yatim Piatu Mualaf dan Duafa Al-Misbah, serta PPA Institute.
Hingga saat ini Posko Peduli Gempa Cianjur telah menyalurkan bantuan kepada warga terdampak yang tersebar di 12 desa, 19 kampung, 419 KK dan 1.454 jiwa dan 2 pesantren.
Bantuan tersebut berupa tenda pleton, terpal, genset, tempat sholat, uang tunai, sembako, toren, kasur, jet-pump, selang, pipa, pakaian baru, layak pakai, obat-obatan, material, triplek, buah, dan sayur-sayuran.
Sementara itu, perwakilan Pondok Pesantren Al-Mubtadi’in Garogol, Rudi, mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar Ponpes Bintang Al-Qur’an atas bantuan yang sudah diberikan.
“Semoga menjadi amal kebaikan sehingga kelak amal itu akan menanti dan merindukan keluarga besar Ponpes Bintang Al-Qur’an,” katanya.
Ujang S. Chandra