Diberikan Selama 3 Bulan Hingga Desember, 262.618 KPM di Cianjur Mendapat Bantuan Beras 10 Kg/Bulan

Bupati Cianjur Herman Suherman saat menyalurkan bantuan beras CPPD kepada para KPM di aula Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Selasa (10/10/2023).

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Sebanyak 262.618 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Cianjur akan menerima bantuan beras gratis dari pemerintah, dan setiap KPM akan menerima 10 kg beras setiap bulan selama tiga bulan ke depan, yakni Oktober, November dan Desember 2023.

“Selain itu, juga ada 29.459 Keluarga Resiko Stunting (KRS) yang akan menerima bantuan pangan daging unggas dan telur unggas,” ungkap Bupati Cianjur H. Herman Suherman saat menyalurkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) kepada para KPM di aula Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Selasa (10/10/2023).

Tampak hadir dalam kegiatan itu antara lain Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Nurdiyati, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur H. Munajat, perwakilan Bulog dan PT Pos Indonesia sebagai penyalur bantuan beras, serta unsur Forkopimcam Haurwangi.

Bantuan beras CPPD untuk 262.618 KPM tersebut merupakan program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) Tahun 2023 yang bersumber dari Badan Pangan Nasional.

Untuk Kecamatan Haurwangi sendiri, bantuan beras gratis diberikan kepada 8.653 KPM dari 7 desa. Salah satunya, Desa Haurwangi yang akan menerima alokasi bantuan beras untuk 1.130 KPM.

“Bantuan ini merupakan bentuk perhatian dari Pemerintah Pusat kepada masyarakat di Kabupaten Cianjur yang bertujuan untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya krisis pangan dan gizi, pengendalian inflasi, serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga,” tutur Herman di hadapan para KPM yang hadir di aula Desa Haurwangi, yang sebagian besar diwakili ibu-ibu.

Herman juga menyebutkan, tingginya harga beras saat ini disebabkan kemarau yang berkepanjangan, yang mengakibatkan banyak lahan pesawahan yang tidak bisa ditanami padi, bahkan ada sebagian yang gagal panen.

Karena itu, kata Herman, dengan adanya bantuan beras tersebut, diharapkan harga beras di pasaran secara perlahan akan turun dan kembali normal.

Apalagi diperkirakan pada Januari-Februari 2024, tambah Herman, sudah mulai banyak petani yang memanen padinya, dengan asumsi hujan mulai turun pada November dan petani bisa kembali menggarap sawahnya.

“Karena itu, mari kita berdo’a kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan. Selain melalui salat sunah Istisqa, juga setelah salah wajib lima waktu, kita hendaknya memohon agar Allah SWT segera menurunkan hujan,” katanya.

Asep R. Rasyid