WartaParahyangan.com
BANDUNG – Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2024, Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Kabupaten Bandung menggelar Bakti Sosial (Baksos) Pembagian Paket Sembako kepada masyarakat Indragiri, di GOR Futsal Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung Rabu (21/2/2024).
Pembagian paket sembako tersebut secara simbolis diserahkan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, didampingi Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, dan Ketua PWI Kabupaten Bandung Enung D. Susana.
Kepala Diskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha menyampaikan ucapan selamat Hari Pers Nasional kepada seluruh insan pers di Indonesia. Ia berharap pers semakin profesional, sejahtera, dan ajeg sebagai salah satu pilar demokrasi dan pembangunan bangsa.
“Saya juga berterima kasih kepada PWI, khususnya atas dukungannya sehingga pada puncak peringatan Hari Pers Nasional di Jakarta yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Bupati memperoleh Anugerah PWI 2024. Ini merupakan sejarah baru kiprah Bapak Bupati di dunia pers dan sebuah anugerah yang sangat terhormat. Mudah-mudahan pers, pemerintah, masyarakat, dan stakeholder lainnya mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk membangun Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Bandung yang Bedas,” ujar Yosep kepada Wartaparahyangan.com
Yosep Nugraha juga menyinggung tentang penetapan 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional oleh UNESCO. Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki kekayaan bahasa yang luar biasa, termasuk bahasa Sunda yang menjadi bahasa ibu di Kabupaten Bandung.
“Pemerintah Kabupaten Bandung telah menetapkan berbagai kebijakan untuk melestarikan, memelihara, dan menjaga bahasa Sunda sebagai salah satu unsur budaya yang sangat penting. Di antaranya, Bapak Bupati telah menetapkan kebijakan muatan lokal di sekolah untuk memberikan penajaman, pemahaman, dan edukasi kepada para siswa tentang kebudayaan daerah, terutama bahasa Sunda,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Yosep, setiap hari Rabu di Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai hari wajib untuk menggunakan bahasa Sunda dalam seluruh aktivitas pemerintahan dan kemasyarakatan. Upaya ini dilakukan untuk menjadikan penggunaan bahasa Sunda sebagai kebiasaan dan tradisi dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari keluarga sebagai entitas masyarakat terkecil.
“Kadang-kadang kita merasa prihatin karena di tengah-tengah keluarga kita, bahasa Sunda sebagai bahasa ibu terlupakan. Kita malah sering menggunakan bahasa nasional atau bahasa asing. Oleh karena itu, Bapak Bupati mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memulai penggunaan bahasa Sunda dengan cara menerapkannya sebagai bahasa komunikasi sehari-hari, dimulai dari keluarga,” katanya.
Yosep berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah, pers, dan masyarakat dalam membangun Kabupaten Bandung yang lebih baik.
Lily Setiadarma